Kalbe Farma Melaju Sesuai Ekspektasi

22 Oktober 2021 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) telah melaju sesuai ekspektasi, sehingga kinerja keuangan tahun ini diperkirakan sesuai target. Pertumbuhan juga bakal didukung oleh sejumlah pengembangan usaha dan penguatan pemasaran secara digital.  

Mirae Asset Sekuritas mempertahankan pandangan positif terhadap Kalbe Farma karena didukung oleh sejumlah pengembangan yang tengah berlangsung dan sesuai harapan. Pengembangan tersebut menjadikan prospek kinerja keuangan dan saham perseroan cenderung membaik ke depan.

“Kami menilai bahwa seluruh divisi perseroan masih memiliki ruang untuk bertumbuh ke depan, seiring dengan pengembangan sejumlah hal, seperti pengembangan produk onkologi dan biologi. Memang produk tersebut masih membutuhkan waktu untuk memberikan dampak besar bagi perseroan,” tulis analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin dalam risetnya.

Kalbe Farma mendapatkan sentimen positif berlanjutnya peningkatan permintaan produk vitamin, suplemen, dan produk herbal. Lonjakan sejalan dengan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.

Harga saham KLBF dalam satu dekade terakhir
Harga saham KLBF dalam satu dekade terakhir

Hal ini diharapkan berdampak positif terhadap divisi konsumer kesehatan perseroan. Kalbe Farma juga sedang melakukan inisiasi ekspansi produk untuk meningkatkan pertumbuhan divisi nutrisi ke depan.

“Kami juga memperkirakan bahwa bisnis divisi dan logistik akan terus bertumbuh cepat ke depan, seiring dengan pengembangan platform digital perseroan,” jelas Mimi.

Berbagai faktor tersebut mendorong Mirae Asset Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp 1.760. Target harga tersebut merefleksikan PE sebesar 28,6 kali tahun ini.

Selain itu, berlanjutnya pertumbuhan kinerja keuangan membuat harga saham KLBF saat ini masih tergolong murah.

Adapun laba bersih Kalbe Farma tahun ini diproyeksikan meningkat menjadi Rp 2,89 triliun dibandingkan tahun lalu Rp 2,73 triliun. Pendapatan perseroan juga diperkirakan meningkat dari Rp 23,11 triliun menjadi Rp 24,66 triliun.

Digitalisasi

Kegiatan di Laboratorium Kalbe farma. Foto: JOANITO
Kegiatan di Laboratorium Kalbe farma. Foto: JOANITO

Analis Samuel Sekuritas Suria Dharma dalam risetnya mengungkapkan, Kalbe Farma memasuki babak baru dengan peningkatan penjualan secara digital setelah mengembangkan sejumlah aplikasi. Strategi ini diharapkan menjadi tambahan energi untuk pertumbuhan kinerja keuangan perseroan, selain ekspansi bisnis dan penambahan produk.

Kalbe Farma telah mengembangkan aplikasi KlikDokter. Aplikasi ini mencatatkan pertumbuhan pengguna yang signifikan hingga mencapai angka jutaan. KlikDokter merupakan solusi layanan kesehatan online yang terintegrasi.

Selain itu, menurut Suria, Kalbe Farma telah menyediakan aplikasi KALCare yang sangat dibutuhkan masyarakat di masa pandemi dan PPKM. KALCare merupakan unit bisnis e-commerce Kalbe Farma yang  menyediakan berbagai produk kesehatan mulai dari nutrsi kesehatan, vitamin & suplemen, peralatan medis, serta makanan dan minuman kesehatan.

Namun, mengenai kinerja, dia memilih untuk menurunkan target laba bersih perseroan tahun 2021 dan 2022. Sedangkan target pendapatan direvisi sedikit naik untuk tahun 2021 dan 2022.

Kinerja keuangan Kalbe Farma
Kinerja keuangan Kalbe Farma

Revisi target tersebut mempertimbangkan pertumbuhan kinerja keuangan Kalbe Farma sepanjang semester I-2021. Adapun target laba bersih perseroan tahun ini diturunkan dari Rp 3,27 triliun menjadi Rp 2,93 triliun.

Sedangkan perkiraan pendapatan direvisi naik tipis dari Rp 24,71 triliun menjadi Rp 24,73 triliun. Begitu juga dengan perkiraan laba bersih perseroan tahun 2022 direvisi turun dari semula Rp 3,47 triliun menjadi Rp 3,22 triliun. Sedangkan pendapatan perseroan direvisi naik dari Rp 26,43 triliun menjadi Rp 26,53 triliun.

Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham KLBF dengan target harga Rp 1.750. Sentimen positif terhadap pergerakan saham perseroan berasal dari peluang pendistribusian vaksin Covid-19.

Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily