Kenaikan Suku Bunga Acuan Bisa Kerek NIM Bank Mandiri (BMRI), Bagaimana dengan Sahamnya?

23 September 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, Investor.id - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) diproyeksikan menjadi bank yang diuntungkan atas peningkatan suku bunga acuan atau 7DRRR sebanyak 0,5% menjadi 4,25%. Kenaikan tersebut bisa berimbas terhadap pertumbuhan margin keuntungan bersih (NIM), sehinggga laba bersih bakal tumbuh lampaui harapan.

Analis BCA Sekuritas Johanes Prasetia mengatakan, kenaikan suku bunga acuan ini justru berimbas positif terhadap perbankan, khususnya emiten bank papan atas, seperti Bank Mandiri. “Berdasarkan penuturan manajemen, setiap kenaikan tingkat suku bunga 25 bps akan berdampak terhadap kenaikan NIM sekitar 8 bps. Hal ini dikarenakan sebanyak 50% dari total kredit yang disalurkan menggunakan suku bunga mengambang,” terangnya dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, hari ini.

Sedangkan 97% dari kredit korporasi dan komersial ditawarkan dengan tingkat bunga bervariasi. Dengan demikian, terbuka potensi kenaikan NIM perseroan pada paruh kedua tahun ini, apalagi perseroan secara gradual dengan selektif menaikkan tingkat bunga. Kredit bertenor 1-5 tahun kemungkinan menjadi target perubahan kupon pinjaman.

Selain faktor tersebut, dia mengatakan, Bank Mandiri masih memiliki tingkat likuiditas yang kuat dengan LDR mendekati 88,3% hingga Juli 2022, dibandingkan semester I-2022 sebanyak 85,7%. Peningkatan LDR tersebut didukung peningkatan simpanan, khususnya dana murah atau CASA setelah penggunaan aplikasi Livin Mandiri tumbuh pesat. Berdasarkan data CASA perseroan menjadi 70,8% dan diperkirakan lanjutkan peningkatan menjadi 71-72% sampai akhir tahun ini.

Dengan posisi CASA tersebut, terang dia, perseroan bisa dengan mudah mengelola biaya pendanaan, meskipun tingkat bunga deposito berjangka mengalami peningkatan sejak September 2022.

Terkait biaya kredit, dia mengatakan, memang ada tren peningkatan, namun masih terkelola dengan baik. Biaya kredit diperkirakan mencapai 1,4-1,7% sampai akhir tahun, dibandingkan semester I-2022 mencapai 1,42%.

Berbagai sentimen positif tersebut mendorong BCA Sekuritas untuk mempertahankan peningkatan laba bersih Bank Mandiri menjadi Rp 37,51 triliun tahun ini, dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 28,02 triliun. Sedangkan pendapatan bunga bersih diestimasi meningkat menjadi Rp 84,21 triliun, dibandingkan perolehan tahun lalu senilai Rp 73,06 triliun.

BCA Sekuritas merevisi naik target harga saham BMRI menjadi Rp 10.450 dengan rekomendasi dipertahankan beli. Target harga tersebut mempertimbangkan proyeksi margin bunga bersih (NIM) lebih tinggi, dibandingkan perkiraan semula dan biaya dana diprediksi terkelola dengan baik, sehingga diharapkan berimbas terhadap berlanjutnya pertumbuhan laba bersih perseroan tahun 2022-2023.

Ekspketasi peningkatan kinerja keuangan tersebut, ungkap dia, didukung atas ekspektasi kinerja keuangan anak usahanya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) diprediksi lebih tinggi.

Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily