Kinerja Avia Avian (AVIA) Turun di Kuartal I 2022, Begini Penjelasan Manajemen

8 Mei 2022 | Sumber: kontan

Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Avia Avian Tbk (AVIA) mencatatkan penurunan kinerja sepanjang kuartal I 2022. Penjualan emiten perusahaan cat dan produk-produk kimia ini turun 8,97% menjadi Rp 1,63 triliun dan laba bersih turun 15,26% menjadi Rp 385,43 miliar.

Direktur Utama AVIA, Wijono Tanoko menjelaskan selama tahun 2020 banyak konsumen yang menunda pengecatan karena Covid-19. "Akibatnya permintaan di tahun 2021 menjadi lebih tinggi disebabkan oleh pent-up demand," ujarnya kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Di samping itu, lanjutnya, penjualan selama kuartal I 2022 memang lebih lemah dibanding kuartal lainnya. Berdasar data yang ada, kontribusi penjualan pada kuartal pertama berkisar 21%-22%. Namun di tahun 2021 kontribusi penjualan di kuartal I mencapai 28% sehingga penjualan di kuartal I tahun ini terlihat menurun.

"Jika menggunakan proyeksi penjualan tahun 2022 yang diasumsikan tumbuh sebesar 10%-15%, kontribusi penjualan pada kuartal I tahun 2022 masih mencapai 22%, yang mana kontribusi tersebut masih sejalan dengan data historis perusahaan sehingga kami masih tetap optimis tahun ini dapat mencapai target yang telah ditetapkan," paparnya.

AVIA membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 10%-15% dan laba bersih berkisar 17%-20% di 2022. Hal itu seiring dengan adanya peluang dan potensi di industri cat untuk tetap bertumbuh.

Untuk mencapai target tersebut, Wijono bilang akan terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai varian produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dinamis. Selain itu, gencar menambah jaringan distribusi untuk memperluas market dan mempermudah pelanggan menjangkau produk AVIA dari Sabang hingga Merauke.

 

Program marketing yang dijalankan dilakukan secara agresif dan selektif. "Program marketing nasional dilengkapi dengan program marketing yang bersifat regional untuk memastikan dapat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan market didaerah tertentu dan yang lebih utama dapat memperbesar market share di daerah tersebut," jelasnya.

Kemudian, perseroan juga telah menyiapkan belanja modal untuk pembangunan pabrik baru di Cirebon dengan total sebesar Rp 750 miliar selama 3 tahun. Menurutnya, kelengkapan izin untuk pabrik tersebut dijadwalkan selesai di bulan Juli 2022.

"Awalnya untuk tahun 2022 pembangunan pabrik Cirebon dianggarkan Rp 254 miliar, namun dengan adanya penyesuaian waktu penyelesaian izin, untuk tahun 2022 capex yang dikeluarkan diperkirakan sebesar Rp 120 miliar. Sedangkan sisanya akan dikeluarkan sampai dengan tahun 2025," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News