Kinerja Charoen Pokphan (CPIN) Kuartal IV-2021 Ditopang Pulihnya Harga Ayam dan Telur

29 Desember 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ketat di kuartal III-2021 membuat kinerja PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) turun di periode tersebut. Namun, secara kumulatif hingga September, kinerja keuangan CPIN tetap positif. Analis optimistis di kuartal IV-2021 kinerja keuangan CPIN akan pulih kembali. 

Mengutip laporan keuangan, di periode Juli-September penjualan CPIN merosot 7,2% secara kuartalan menjadi Rp 37,59 triliun. Sementara laba bersih anjlok 111,4% secara kuartalan menjadi 2,67 triliun. Namun, secara kumulatif hingga kuartal III-2021 pendapatan CPIN masih tumbuh 23% year on year (yoy) dan laba bersih tumbuh 18,7% yoy.  

Emma A. Fauni Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengatakan dalam risetnya, faktor utama yang membuat kinerja CPIN merosot adalah karena turunnya penjualan ayam broiler. 

Di kuartal III-2021, Emma mencatat segmen broiler yang memiliki kontribusi terbesar 51% terhadap pendapatan catatkan penurunan margin sebesar 25,4% secara kuartalan. Sentimen negatif datang dari menurunnya rata-rata harga jual akibat PPKM yang lebih ketat di periode tersebut.

Anggaraksa Arismunandar, Analis NH Korindo Sekuritas mengatakan kinerja keuangan CPIN secara kumulatif masih positif berkat kinerja di kuartal I-2021 yang tinggi. Sementara, memang tingginya harga jagung dan turunnya rata-rata harga jual menjadi katalis negatif bagi margin CPIN di kuartal III-2021. 

Sementara, segmen day old chicken (DOC) mengalami penurunan margin 1,8% dari 18,7% di kuartal II-2021 menjadi 16,9% di kuartal III-2021. 

Sedangkan, segmen pakan ternak catatkan peningkatan margin sebesar 0,5%. Peningkatan tersebut didukung oleh naiknya harga bahan baku pakan ternak dan CPIN mampu untuk menaikkan harga rata-rata penjualannya. 

 

Meski kinerja di kuartal III-2021 terkoreksi, Emma optimistis pendapatan CPIN hingga tahun depan berpotensi tumbuh 23%-32%. "Kami mengekspektasikan laba bersih di kuartal IV-2021 akan berbalik tumbuh positif didukung perbaikan harga broiler dan DOC," kata Emma. Namun, tingginya harga bahan baku masih menjadi risiko bagi emiten ini. 

Emma merekomendasikan hold untuk CPIN dengan target harga Rp 6.300. Rabu (29/12), CPIN ditutup melemah 0,42% ke Rp 5.975. Sementara, Anggaraksa merekomendasikan overweight dan memasang target harga RP 6.350.