Kinerja Tergerus di Semester I 2022, Emiten Rumah Sakit Kompak Bukukan Penurunan Laba

11 Agustus 2022 | Sumber: kontan

Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Emiten rumah sakit kompak mencatatkan penurunan kinerja sepanjang enam bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 24,91% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 2,32 triliun. Sebagai pembanding, periode yang sama tahun lalu pendapatan HEAL sebesar Rp 3,09 triliun.

Penurunan pendapatan terjadi akibat semua segmen mengalami penurunan, seperti rawat inap turun 35,74% menjadi Rp 1,42 triliun. Kemudian rawat jalan juga turun 24,75% menjadi Rp 2,31 triliun.

Alhasil, laba bersih Rumah Sakit Hermina anjlok menjadi Rp 164,38 miliar. Realisasi itu turun 231,33% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 544,65 miliar.

PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk (MIKA) juga membukukan pendapatan sebesar Rp 2,07 triliun. Angka itu turun 13,02% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,38 triliun.

Hal itu seiring dengan menyusutnya pendapatan dari segmen rawat inap sebesar 13,92% dari Rp 1,58 triliun menjadi Rp 1,36 triliun. Segmen rawat jalan juga turun 11,51% dari Rp 799,83 miliar menjadi Rp 707,69 miliar.

Alhasil, laba bersih MIKA turun 13,98% yoy menjadi Rp 529,76 miliar. Sebagai pembanding, laba bersih MIKA di semester I 2021 sebesar Rp 615,87 miliar.

Kemudian, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) membukukan pendapatan sebesar Rp 637,91 miliar. Realisasi tersebut turun tipis, atau 1,54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 647,89 miliar.

Namun, pos laba bersih sebelum penyesuaian merging entities yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencatatkan rugi bersih Rp 24,76 miliar. Semester I 2021, SAME membukukan laba Rp 87,89 miliar.

 

Penurunan laba bersih perseroan akibat meningkatnya beban-beban perseroan. Seperti, beban pokok pendapatan naik 26,62% menjadi Rp 432,52 miliar. 

Kemudian, beban penjualan naik menjadi Rp 5,94 miliar dari sebelumnya Rp 1,93 miliar. Beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp 214,69 miliar dari sebelumnya Rp 162,45 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News