Kurs rupiah melemah, harga jual kemasan Champion Pacific Indonesia (IGAR) naik 7%

23 April 2020 | Sumber: kontan

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuat beberapa emiten ikut menyesuaikan harga jual produknya. Salah satunya adalah PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR).

Emiten produsen kemasan plastik ini menaikkan harga jual sekitar 7%. “Kenaikan harga jual kemasan hanya 7%, karena kenaikan kurs dolar AS,” ujar Presiden Direktur Champion Pacific Indonesia Antonius Muhartoyo kepada Kontan.co.id, Kamis (23/4).

Porsi bahan baku impor IGAR mencapai 50% sehingga pergerakan kurs berpengaruh terhadap beban. Terkait harga minyak mentah dunia yang akhir-akhir ini mengalami penurunan, Antonius mengaku tidak terlalu berdampak pada produk plastik, bahkan cenderung naik.

Meski tidak menyebut angka detail, Antonius mengaku ada peningkatan permintaan kemasan produk vitamin di tengah situasi pandemi corona (Covid-19). Namun untuk kemasan produk obat-obatan lain belum ada permintaan yang signifikan.

Dia menilai, hal ini terjadi karena permintaan terhadap layanan BPJS juga belum terlalu signifikan. “Banyak orang takut ke rumahsakit, BPJS juga agak sepi karena masyarakat juga takut antre di rumah sakit karena physical distancing,” sambung Antonius.

Untuk tahun ini, IGAR tidak menggelontorkan dana belanja modal (capex) untuk keperluan khusus. Champion Pacific akan mengalokasikan dana untuk pemeliharaan dan peningkatan efisiensi.

Per kuartal III-2019, penjualan bersih IGAR mencapai Rp 610,55 miliar atau hanya tumbuh 2,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 594,68 miliar. Sedangkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 208,25 miliar atau melesat 97,45%.

Antonius menegaskan, untuk tahun ini IGAR masih optimistis dengan target pertumbuhan pendapatan sebesar 15% secara tahunan. Pada penutupan perdagangan hari ini, saham IGAR melemah 2,56% ke level Rp 228 per saham.