Laba bersih Indocement (INTP) turun 5% di kuartal III-2020, begini rekomendasi analis

10 November 2020 | Sumber: kontan

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) masih tertekan pada kuartal III-2020. Emiten produsen semen merk Tiga Roda ini melaporkan laba bersih periode berjalan per kuartal ketiga 2020 sebesar Rp 1,11 triliun, turun 5,02% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,17 triliun.

Hanya saja, secara kuartalan atau quarter-on-quarter (QoQ), kinerja INTP mulai membaik. 

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin sebelumnya sudah memperkirakan bahwa Indocement akan mengalami rebound laba bersih secara QoQ yang signifikan pada kuartal ketiga. Di periode kuartal ketiga, INTP melaporkan laba bersih sebesar Rp 646,7 miliar, naik 20,7% secara yoy, dan melesat 829,2% secara qoq, sehingga  membuat laba bersih  INTP selama 9 bulan pertama 2020 menjadi Rp 1,1 triliun.

Mimi menyebut, pencapaian run-rate laba bersih INTP hingga September 2020 secara umum sejalan dengan estimasi yang dipasang Mirae Asset, yakni pada rasio run-rate 76,2%. Namun, capaian ini berada di atas perkiraan konsensus, yakni pada rasio run-rate 83,8%. 

Mimi mengungkapkan, yang perlu diperhatikan adalah dalam lima tahun terakhir, yakni di periode 9 bulan 2015 sampai 9 bulan 2019, INTP memiliki kisaran run-rate laba bersih yang cukup  luas, antara 53,9% (2018) dan 81,3% (2016).

Di sisi lain, seiring dengan peningkatan permintaan musiman di semester kedua serta adanya pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pendapatan INTP di kuartal ketiga 2020 tumbuh 41,3% secara kuartalan menjadi Rp 4,0 triliun, meskipun masih -9,0% secara yoy. 
Pendapatan INTP pada sembilan bulan pertama 2020 mencapai Rp 10,1 triliun atau -10,6% secara yoy yang sedikit  berada di bawah ekspektasi Mirae Asset.

“Secara keseluruhan, kami melihat bahwa pencapaian laba bersih INTP di kuartal ketiga  sebagian besar didukung oleh peningkatan yang luar biasa dalam margin profitabilitas, sementara pemulihan permintaan tetap lebih lambat dari yang kami perkirakan,” tulis Mimi dalam riset, Selasa (10/11).

Dengan masuknya musim penghujan yang dimulai pada kuartal keempat, Mimi memperkirakan volume penjualan INTP akan menjadi lebih konservatif

Dengan  estimasi anggaran infrastruktur yang lebih tinggi serta potensi dimulainya kembali kegiatan ekonomi tahun depan, Mirae Asset Sekuritas perkirakan kinerja keuangan INTP akan meningkat tahun depan.

Mirae Asset merevisi estimasi pendapatan INTP masing-masing mencapai Rp 14,3 trilun di tahun ini (-10,1% yoy) dan Rp 15,3 triliun di tahun depan (6,8% yoy). 

Sehingga, Mimi memproyeksikan laba bersih INTP untuk akhir tahun 2020 dan 2021 masing-masing mencapai Rp 1,6 triliun (-13,4% yoy) dan Rp 1,9 triliun (17,9% yoy).

Selain itu, posisi neraca INTP yang kuat, dinilai akan membuat emiten ini lebih tangguh dalam situasi yang tidak menentu seperti sekarang. 

Dus, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi trading buy saham INTP dengan target harga Rp 14.600 (dari sebelumnya Rp 13.600).