Laba Semen Indonesia (SMGR) naik 19% di tengah pandemi, simak rekomendasi sahamnya

5 November 2020 | Sumber: kontan

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah terjangan pandemi Covid-19, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) masih mampu untuk mencetak kinerja yang moncer. Emiten pelat merah ini membukukan laba bersih senilai Rp 1,54 triliun hingga kuartal ketiga 2020. Realisasi ini naik 19,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,29 triliun.

Hanya saja, SMGR tercatat mengalami penurunan kinerja topline. Per kuartal ketiga 2020, pendapatan bersih SMGR menurun 8,9% secara tahunan menjadi Rp 25,63 triliun.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mengatakan, SMGR mengantongi laba bersih sebesar Rp 929,3 miliar pada kuartal ketiga 2020, naik 14,7% secara year-on-year (YoY) dan naik 459,8% secara quarter-on-quarter (QoQ).

Mimi menyebut, secara historis, dalam periode sembilan bulanan sepanjang lima tahun terakhir (sembilan bulan pertama 2015 hingga sembilan bulan pertama 2019), SMGR memiliki kisaran run-rate laba bersih antara 54,1% (9 bulan 2019) dan 90,0% (9 bulan 2017).

Namun, berkaca dari kondisi tahun ini, Mirae Asset Sekuritas  menganggap pencapaian laba bersih SMGR secara umum sudah sejalan dengan perkiraan yang dipasang sekuritas, yakni 59,5% dari perkiraan laba bersih tahun penuh 2020. Akan tetapi, capaian laba bersih SMGR telah berada di atas konsensus, yakni pada tingkat run-rate 78,9%.

Mimi menilai, pertumbuhan pendapatan secara kuartalan  berada di angka 28,9%, yang sebagian besar dikarenakan permintaan yang lebih tinggi secara musiman di semester kedua dan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama kuartal ketiga. Namun, Mirae Asset menilai, pertumbuhan pendapatan  SMGR di kuartal ketiga lebih lambat dari yang diperkirakan.

“Pendapatan SMGR di sembilan bulan 2020 hanya mencapai Rp 25,6 triliun (-8.9% YoY), yang menyiratkan bahwa pemulihan permintaan di semester kedua 2020 tidak sekuat yang kami perkirakan sebelumnya,” tulis Mimi dalam riset, Rabu (4/11).

Hanya saja, pemulihan marjin SMGR di kuartal ketiga cukup mengesankan, yang Mimi yakini disebabkan oleh permintaan semen yang mulai pulih dari kuartal kedua serta adanya efisiensi biaya yang sebagian dikarenakan harga batubara yang rendah.

Adapun net margin SMGR di kuartal ketiga berada di angka 9,7%, membaik dari posisi di kuartal kedua (2,2%), dan kuartal ketiga tahun  2019 (6,9%).