Mahaka Radio Integra (MARI) Anggarkan Capex US$ 5 Juta

27 Juni 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id – PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) berencana menganggarkan belanja modal (capex) sebesar US$ 5 juta atau sekitar Rp 73,9 miliar (kurs, Rp 14.791) tahun ini.

Direktur Keuangan Mahaka Radio Integra (MARI) Donny Kurniawan Chandra menjelaskan, belanja modal akan difokuskan untuk inventaris podcast yang ada di Noice. Pasalnya produk audio tersebut adalah salah satu andalan perseroan dalam mendorong jumlah pengunduh aplikasi dan pengguna aktif Noice.

“Saya percaya US$ 5 juta adalah angka reasonable sekarang ini, melihat perkembangan bisnis Noice yang terjadi sekarang,” ungkap Donny dalam paparan publik di Jakarta, Senin (27/6/2022).

Donny menambahkan, dalam rencana ekspansi ke depan, MARI akan fokus mengembangkan aplikasi digital yang selama ini dikelola. Oleh karena itu, orientasi capex juga diarahkan ke sana. Besaran capex untuk pengembangan bisnis digital MARI dilatarbelakangi besarnya pengunduh aplikasi Noice yang saat ini sudah mencapai lebih dari 2,5 juta dengan tingkat pengguna aktif sekitar 37-40% dari total pengunduh setiap bulannya.

“Tingkat capex yang kita gunakan tentunya untuk mendorong semua indikator tersebut,” sambung Donny.

Direktur Utama Mahaka Radio Integra (MARI) Adrian Syarkawi menjelaskan, capex tersebut merupakan nilai total untuk ekspansi bisnis secara konsolidasi atau keseluruhan MARI. Karena selain Noice, perseroan memiliki bisnis lain, seperti MARI Institute, Anak Radio Store, dan Showbeast Live. Masing-masing usaha tersebut bergerak di bidang edukasi praktis, ritel, serta virtual showcase dan konser berbasis komunitas.

Adrian menginformasikan, realisasi capex perseroan baru mencapai 5-10%. Sementara itu sumber dana total capex tersebut masih dicari dan sedang dipertimbangkan akan mencari dana pihak ketiga atau menggunakan dana internal.

“Ya kita lihat nanti apakah akan melakukan right issue atau menggunakan dana seberapa kemampuan juga akan lihat. Beda pressure kalau pakai dana pihak lain, pertanggungjawabannya kita pasti dikejar untuk lari sehingga lebih maksimal. Jadi ada faktor strategi di situ,” paparnya.

Namun pihaknya belum menginformasikan kapan perseroan akan melakukan rights issue untuk pengumpulan dana ekspansi di bisnis MARI. Adrian menjelaskan, perseroan masih menyiapkan bisnis model yang lebih kuat (firm) sehingga investor bisa melihat masa depan bisnis MARI yang menjanjikan di masa mendatang, bila menggelar right issue.

Targetkan Kenaikan Pendapatan

MARI menargetkan peningkatan pendapatan minimal 7% hingga akhir 2022, dibandingkan perolehan pendapatan 2021 yang mencatatkan angka Rp 69 miliar. Target tahun ini terhitung akan lebih tinggi dari perolehan 2020 yang senilai Rp 72,88 miliar karena pendapatan MARI terkoreksi 4,42% (yoy) pada 2021.

Target tersebut muncul dari perhitungan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5% tahun ini. Adrian menjelaskan, target pendapatan MARI tidak bisa disamakan dengan pertumbuhan ekonomi karena belum tentu menggambarkan pertumbuhan belanja iklan secara keseluruhan.

“Belanja iklan seluruh media dan belanja iklan radio itu dilihat dari aktivitas masyarakat seberapa besar pulihnya. Jadi saya bilang minimal 7% saat ini pertumbuhannya tetapi saya mau kejar supaya lebih dari itu,” tegas dia.

Sebagai informasi, saat ini perusahaan penyedia konten audio tersebut mengelola tujuh unit usaha penyiaran radio. Meliputi Jak 101 FM, Gen 98.7 FM, Gen 101.3 FM Surabaya, HOT 93.2 FM, Kis 95.1 FM, Mustang 88 FM, dan Most 1058.

“Kami melihat semakin tingginya apresiasi masyarakat Indonesia terhadap pengembangan industri lokal. Dengan tren positif ini, MARI berharap dapat menyumbangkan kontribusi terbaiknya untuk audiens lokal Indonesia dan akan semakin serius bermain di area konten audio dengan memperkuat substansi hiburan kreatif yang didukung oleh platform digital,” pungkas Adrian. (C02)

Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Sumber : Investor Daily