Medikaloka Hermina (HEAL) Sudah Serap Capex Rp 605 Miliar hingga Semester I

12 September 2022 | Sumber: kontan

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) telah mencadangkan belanja modal atau capex sebesar Rp 1 triliun. Rencananya, penggunaan capex akan digunakan untuk menambah tiga hingga empat rumah sakit baru. 

Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategi HEAL, Aristo Setiawidjaja menjelaskan, di sepanjang semester I-2022, penggunaan capex yang telah terserap sudah mencapai Rp 605 miliar. 

“Rata-rata penggunaan capex ini akan difokuskan juga untuk pembelian alat-alat medis serta penambahan bed atau tempat tidur untuk rumah sakit yang sudah ada,” ujar Aristo dalam paparan Public Expose yang diselenggarakan secara virtual, Senin (12/9). 

Dia melanjutkan, di tahun depan perseroan juga berencana akan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1 triliun untuk penambahan 3 rumah sakit baru setiap tahunnya. 

Adapun beberapa rumah sakit yang sudah Aceh, Tasikmalaya dan Ciawi. Rumah sakit Hermina Tasikmalaya rencananya akan segera beroperasi di kuartal IV-2022 mendatang. Sementara untuk di Aceh, saat ini sedang dalam tahap proses perijinan pembangunan yang diharapkan dapat rampung pada Oktober 2022. 

“Setelah selesai proses perijinan maka akan segera dilakukan pengerjaan fondasi, struktur dan arsitek,” tambahnya. 

Sebagai informasi, sampai dengan Juni 2022, HEAL memiliki memiliki 44 jaringan rumah sakit dengan total 6.063 tempat tidur di seluruh rumah sakit. Adapun, dari segi tingkat kunjungan, HEAL mencatat sebanyak 4,9 juta kunjungan pasien rawat jalan per tahun dan 351.000 pasien rawat inap per tahunnya. 

Dari sisi komposisi pendapatan, HEAL juga memperkirakan 50% pendapatan perseroan diperoleh dari layanan BPJS Kesehatan. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu dampak dari inflasi yang tinggi di mana masyarakat mulai merasakan dampak kenaikan harga barang. 

“Sehingga ketika itu masyarakat cenderung menggunakan layanan BPJS sebagai pilihan mereka untuk mengurangi cost,” jelasnya. 

Sementara dari kinerja keuangan hingga Semester I-2022, lana bersih perseroan tercatat turun 58,98% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 164,38 miliar.

Mengutip dari laporan keuangannya, penurunan laba bersih itu sejalan dengan penurunan pendapatan sebesar 24,91% YoY menjadi Rp 2,32 triliun. Sebagai pembanding, periode yang sama tahun lalu pendapatan HEAL sebesar Rp 3,09 triliun.

Penurunan pendapatan terjadi akibat semua segmen mengalami penurunan, seperti rawat inap turun 35,74% menjadi Rp 1,42 triliun. Kemudian rawat jalan juga turun 24,75% menjadi Rp 2,31 triliun.