Melesat 455%, BEI Suspend Kembali Saham Trisula (BELL)

19 Mei 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, Investor.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara (suspend) perdagangan saham PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL). Suspend kedua ini dipengaruhi atas lonjakan harga saham telah mencapai 455,88% terhitung sejak April 2022.

Berdasarkan data, saham BELL telah menguat mencapai 113,44% dari Rp 177 menjadi Rp 378 sepanjang Mei tahun ini. Sedangkan terhitung sejak  1 April 2022, saham BELL telah melesat 455,88% dari Rp 68 mmenjadi Rp 378 per saham

Suspend saham BELL tersebut merupakan yang kedua kalinya selama satu bulan terakhir. Suspend pertama terjadi pada 12 Mei 2022 yang juga dipengaruhi atas lonjakan harga saham BELL.

“Peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BELL mendorong BEI untuk menghentikan sementara perdagangan saham tersebut di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I 19 Mei 2022 hingga pengumuman bursa lebih lanjut,” demikian pengumuman Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional BEI Irvan Susandy di Jakarta, Kamis (19/5).

Sebelumnya, manajemen Trisula menyebutkan target penjualan dan laba sebelum pajak pada 2022 masing-masing tumbuh sekitar 8%. Guna mencapai target perseroan menyiapkan sejumlah strategi.

Direktur Utama BELL Karsongno Wongso Djaja menyampaikan, pada tahun ini perseroan akan menciptakan satu chain terintegrasi yang dapat meningkatkan penjualan dan pemasaran dengan mengoptimalkan jaringan distribusi serta meningkatkan sinergi bersama entitas anak.

Sebagai pendorongnya, perseroan memiliki perusahaan yang khusus bergerak di seragam. Bukan cuma itu, perseroan juga mempunyai keagenan untuk menyuplai kain-kain manufaktur kepada agen-agen di daerah dan satu divisi yang menangani khusus ritel dengan merek JOBB dan Jack Nicklaush.

Selain menciptakan chain terintegrasi, BELL juga akan mengembangkan saluran penjualan online, sebab segmen penjualan online dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Strategi selanjutnya, perseroan akan mengembangkan produk merek JOBB yang lebih kasual untuk menyasar konsumen-konsumen muda.

Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily