Menarik Dicermati Saat Ekonomi Pulih, Apa Itu Saham Big Ticket Item?

6 Juni 2022 | Sumber: kontan

Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kenaikan inflasi dan positifnya pertumbuhan ekonomi, sebagian analis menyebut bahwa saham-saham big ticket item menarik untuk dicermati. Apa yang dimaksud dengan big ticket item? Kenapa menarik? Apa saja saham yang menarik dicermati? Simak penjelasan berikut ini.

Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, big ticket item adalah bisnis yang membutuhkan jumlah nominal yang besar dan harganya sangat sensitif terhadap penurunan daya beli. Bisnis properti merupakan contoh big ticket item.

Terlebih lagi, bisnis properti juga memerlukan investasi jangka panjang. "Sejatinya menarik ketika pertumbuhan ekonomi positif, inflasi naik, dan daya beli ikut meningkat. Namun, jika daya belinya belum begitu pulih, biasanya tidak akan terlalu optimal," kata Wisnu saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (5/6).

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menambahkan, saham big ticket item merupakan saham emiten yang memperdagangkan barang-barang yang relatif mahal. Contohnya adalah properti dan kendaraan.

Menurut Cheryl, saham big ticket item menarik dicermati ketika inflasi naik dan pertumbuhan ekonomi positif karena kedua hal tersebut menjadi pertanda bahwa ekonomi berekspansi. "Masyarakat kembali ke tingkat konsumsi yang baik sehingga  masyarakat bisa membeli produk-produk yang relatif mahal tersebut," ucap Cheryl.

Bagi Cheryl, ada empat saham big ticket item yang menarik dicermati, yaitu PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS). Cheryl memprediksi keempat saham tersebut masih memiliki potensi kenaikan harga 5%-10% dalam jangka menengah.

Wisnu juga menilai, saham-saham properti cukup menarik dikoleksi untuk jangka panjang. Mengingat, pelonggaran aktivitas ekonomi sudah terjadi sehingga diharapkan dapat kembali pulih ke kondisi seperti sebelum pandemi.

Tiga saham properti yang menarik dicermati adalah PWON, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan strategi buy on weakness. Target harga realistis untuk PWON berada di level Rp 580 per saham, BSDE Rp 1.150 per saham, dan SMRA Rp 825 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News