Merevisi Proyeksi Kinerja Wika Beton

23 Juni 2021 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton masih menghadapi tantangan berat yang ditunjukkan oleh penurunan kinerja keuangan pada kuartal I-2021. Rendahnya pencapaian tersebut mendorong sejumlah analis merevisi turun proyeksi kinerja keuangan perseroan hingga akhir tahun ini.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Maria Renata mengungkapkan,penurunan kinerja keuangan Wika Beton hingga kuartal I-2021 menjadi sinyal merah terhadap proyeksi kinerja operasional hingga akhir tahun ini.

“Faktor tersebut mendorong kami untuk merevisi turun proyeksi kinerja keuangan dan saham Wika Beton hingga akhir 2021,” tulis dia dalam risetnya.

Maria merevisi turun target laba bersih Wika Beton menjadi Rp 601 miliar tahun ini dibandingkan perkiraan semula Rp 788 miliar dan realiasi tahun lalu Rp 186 miliar. Proyeksi pendapatanperseroan juga direvisi turun dari Rp 23,61 triliun menjadi Rp 23,6 triliun dibandingkan perolehan tahun lalu Rp 16,53 triliun.

Sedangkan target kontrak baru perseroan tahun ini direvisi naik dari Rp 25,73 triliun menjadi Rp 37,39 triliun. Namun, estimasi kontrak yang dihadapi (order book) perseroan dipangkas dari Rp 108,18 triliun menjadi Rp 74,89 triliun tahun ini.

Wika Beton melalui anak usahanya, PT Citra Lautan Teduh (CLT), resmi melakukan ekspor perdana tiang pancang ke Taiwan pada Rabu (24/3). Foto: Wika Beton.
Wika Beton melalui anak usahanya, PT Citra Lautan Teduh (CLT), resmi melakukan ekspor perdana tiang pancang ke Taiwan pada Rabu (24/3). Foto: Wika Beton.

Menurut Maria, penurunan proyeksi tersebut merupakan cerminan dari realisasi kinerja keuangan Wika Beton pada kuartal I-2021, seperti penurunan pendapatan dan laba bersih. Begitu juga dengan margin keuntungan perseroan yang melemah.

Adapun dari sisi utang, perseroan mampu menunjukkan perbaikan. Total utang turun menjadi Rp 2,2 triliun hingga akhir Maret 2021 dibandingkanposisi akhir 2020 yang sebesarRp 2,8 triliun. Perseroan tidaklagi memiliki utang obligasi selain utang bank. Sedangkan kas operasional perseroan masih negatif karena pembayaran kepada pemasok. Penurunan estimasi kinerjakeuangan Wika Beton hingga akhir 2021 merupakan cerminan dari penurunan laba bersih hingga akhir Maret 2021 menjadi Rp 78 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 99 miliar.

Penurunan tersebut sejalan dengan pelemahan pendapatan perseroan dari Rp 4,19 triliun menjadi Rp 3,92 triliun. Begitu juga dengan estimasi margin laba kotor dipangkas dari 12,2% menjadi 9,2%.

Berbagai faktor tersebut mendorong BRI Danareksa Sekuritas untuk merevisi turun target harga saham WTON dari Rp 520 menjadi Rp 430 dengan rekomendasi dipertahankan beli.

Target harga tersebut merefleksikan rendahnya realisasi kinerja keuangan perseroan hingga kuartal I-2021 dan pemangkasan estimasi kinerja sampai akhir tahun ini.

Harga saham WTON sejak pencatatan saham perdana, prospek WTON, dan kinerja keuagan WIka Beton
Harga saham WTON sejak pencatatan saham perdana, prospek WTON, dan kinerja keuagan WIka Beton

Sementara itu, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Joshua Michael mengungkapkan, pencapaian kinerja keuanganWika Beton sepanjang kuartal I-2021 di bawah ekspektasi Mirae dan konsensus analis.

“Perolehan laba bersih tersebut baru merefleksikan 14% dari target tahun ini dan 8% dari konsensus analis,” tulis dia dalam risetnya.

Dengan kinerja keuangan yang mengecewakan itu, Joshua memangkas target pendapatan dan laba bersih Wika Beton tahun ini. Target laba bersih tahun ini diturunkan dari Rp 165 miliar menjadi Rp 111 miliar. Begitu juga dengan proyeksi pendapatan dipangkas dari Rp 5,45 triliun menjadi Rp 3,4 triliun pada 2021.

Sedangkan gross margin perseroan direvisi turun dari 8,7% menjadi 5,8%. Sebab itu, Mirae memangkas rekomendasi saham WTON dari buy menjadi hold. Begitu juga dengan target harga dipangkas dari Rp 400 menjadi Rp 310. Target harga tersebut juga mempertimbangkan potensi berlanjutnya kinerja keuangan yang rendah hingga tahun depan.

Hingga akhir Mei 2021, Wika Beton telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 1,99 triliun atau setara dengan 25% dari target kontrak baru tahun ini Rp 8,02 triliun.

Wika Beton. Foto: David
Wika Beton. Foto: David

Adapun belanja modal (capital expenditure/ capex) tahun ini yang disiapkan perseroan mencapai Rp 567 miliar. Penyerapan capex hingga kuartal I-2021 mencapai Rp 3 miliar. Perseroan akan mengguna- kan capex untuk kebutuhan pengembangan pabrik yang sudah ada. Sumber capex berasal dari fasilitas pendanaan perbankan.

Sekretaris Perusahaan Wika Beton Yuherni Sisdwi R mengatakan, kontrak baru yangdiperoleh perseroan hingga Mei 2021 terdiri atas proyek high speed railway sebesar Rp 666,57 miliar dan jalan tol Serpong-Balaraja senilai Rp 88,97 miliar.

“Perseroan juga mendapatkan tambahan kontrak baru dari proyek pengaman muara Sungai Bogowonto sebesar Rp 80,14 miliar serta proyek lainnya,” kata Yuherni kepada Investor Daily.

Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily