Millenium Pharmacon (SDPC) akhiri kerjasama dengan Ikapharmaindo Putramas

9 Februari 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang ritel dan distributor obat-obatan, PT Millenium Pharmacon International Tbk (SDPC), mengumumkan telah mengakhiri kerjasama dengan PT Ikapharmaindo Putramas.

"Bersama ini kami sampaikan bahwa PT Millenium Pharmacon International Tbk telah sepakat dengan PT Ikapharmindo Putramas untuk mengakhiri kerjasama distribusi secara resmi," tulis Direkrut Utama Millenium Pharmacon International Ahmad Bin Abu Bakar dalam keterbukaan informasi yang diunggah, Senin (8/2).

Dihubungi oleh Kontan.co.id, Selasa (9/2), Ahmad menjelaskan, kerjasama distribusi itu berakhir karena masa kontrak yang telah habis. Di sisi lain, permintaan masyarakat akan produk-produk Ikaphamindo dirasa lesu. Sehingga, penjualannya cenderung stagnan dan malah menurun selama pandemi Covid-19.

Di samping itu, Ahmad juga mengungkapkan adanya kebijakan prinsipal. Asal tahu saja, produk-produk Ikapharmindo yang didistribusikan SDPC meliputi obat batuk sirup, vitamin sirup, larutan alkohol, sikat gigi anak merek Huki, dan breast pump merek Huki.

Oleh karena minimnya kontribusi Ikaphamindo terhadap penjualan, Ahmad menyebut, berakhirnya kerjasama tersebut tidak berdampak signifikan terhadap operasional dan kelangsungan usaha SDPC.

Ke depannya, SDPC juga selalu terbuka untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan farmasi lain yang ingin bermitra. "Beberapa ada yang kami ketemui, tapi hanya masih perbincangan awal," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/2).

Ahmad optimistis, berkurangnya kontribusi dari Ikapharmindo dapat ditutupi dengan pertumbuhan penjualan dari prinsipal-prinsipal lain. Mempertimbangkan hal tersebut, ia masih mempertahankan target pendapatan SDPC mencapai Rp 3 triliun sepanjang tahun 2021.

Menurut pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, target tersebut akan diraih dengan memaksimalkan segmen-segmen dengan pembayaran yang lebih cepat, seperti penjualan alat kesehatan dan obat bebas atau OTC. Kontribusi OTC yang saat ini masih 10% akan digenjot menjadi 15%. 

Selain itu, SDPC juga akan menambah prinsipal baru, meningkatkan kapabilitas sales dan marketing, serta mulai menjajaki penjualan online melalui e-commerce dan digital marketing.

Sekadar informasi, di tahun 2021 SDPC berencana menambahkan cabang baru di daerah timur Indonesia. Menurut catatan Kontan.co.id sebelumnya, cabang baru tersebut akan berada di Nusa Tenggara Barat (NTB) atau Sulawesi. Rencananya, cabang tersebut akan beroperasi di kuartal IV 2021.

Asal tahu saja, tahun ini, SDPC menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 10 miliar untuk renovasi kantor cavang dan peremajaan kendaraan operasional. Dana tersebut diperoleh dari internal kas perusahaan.