Nusa Konstruksi (DGIK) dari Rugi Jadi Laba, Sejumlah Investor Minta Telaah Laporan Keuangan

23 Juni 2023 | Sumber: investor.id

JAKARTA, Investor.id – PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) sebelumnya merevisi laporan keuangan kuartal I-2023 yang membuat perseroan dari rugi tahun berjalan Rp 5,22 miliar menjadi laba tahun berjalan Rp 5,12 miliar.

Perubahan dari rugi menjadi untung tersebut terjadi setelah perseroan merevisi beban kontrak dari semula Rp 74,98 miliar menjadi Rp 64,63 miliar. Alhasil laba bruto perseroan naik dari Rp 13,16 miliar sebelum revisi menjadi Rp 23,51 miliar setelah revisi laporan keuangan kuartal I-2023.

Revisi laporan keuangan tersebut menjadi pertanyaan beberapa pemegang saham hingga meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) ikut menelaah agar tidak merugikan pemegang saham minoritas, kreditur hingga calon investor.

Hal itu terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) DGIK yang digelar di Kantor Pusat perseroan di ITS Tower, Jakarta, Kamis, 22 Juni 2023.

Salah seorang peserta RUPS  Andi LM mengatakan, pada 28 April 2023, DGIK menyampaikan Laporan Keuangan kuartal I dengan rugi bersih sebesar Rp 5,22 miliar, namun kemudian laporan keuangan tersebut direbisi hingga membuahkan laba bersih sebesar Rp 5,12 miliar.

Meski demikian, beberapa investor menilai bahwa tindakan tersebut bisa menyalahai prinsip akuntansi macthing cost against revenue seperti yang tertera pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 14 dan 72. Karena kenaikan nilai persediaan dan uang muka itu bukan berasal dari penambahan persedian dan uang muka, melainkan karena direksi diduga menunda pencatatan biaya-biaya yang seharusnya dibukukan pada periode kuartal I-2023.

Dugaan penundaan pencatatan biaya-biaya inilah, kata Andi,  menjadikan DGIK meraup laba. “Oleh karena itu, OJK dan BEI sebaiknya menelahaah laporan keuangan DGIK kuartal I-2023. Hal ini untuk memberikan kepastian bagi para pemegang saham dan kreditur,” terangnya.

Harapan serupa juga diuangkapkan  Ester Septima, pemegang saham minoritas NKE lainnya. Menurut dia, laporan keuangan tersebut sebaiknya ditelaah lembaga independen, apakah revisi tersebut sudah sesuai dengan ketentuan berlaku. Apalagi setelah revisi laporan keuangan, margin laba kotor perseroan jadi melonjak lampaui rata-rata industri konstruksi kisaran 10-15%.

Sementara itu,  Direktur Utama DGIK Heru Firdausi Syarif dalam penjelasannya menyebutkan bahwa perubahan tersebut karena ada kenaikan nilai persediaan sebesar Rp 5,4 miliar dan uang muka Rp 4,9 miliar. Penyesuaian harus dilakukan untuk memenuhi standar  akuntansi yang berlaku.

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS