Pendapatan naik, ABM Investama (ABMM) malah merugi US$ 3,42 juta di semester I-2020

2 Agustus 2020 | Sumber: kontan

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) membukukan kerugian bersih senilai Rp 3,42 juta di semester I-2020. Realisasi ini berbanding terbalik dengan kinerja pada semester I-2019 di mana ABMM masih membukukan laba bersih senilai US$ 5,23 juta.

Padahal, selama enam bulan pertama pendapatan ABMM naik tipis 1,26% menjadi US$ 290,1 juta dari sebelumnya sebesar US$ 286,48 di periode yang sama tahun lalu.

Mengintip laporan keuangan perusahaan, Minggu (2/7), bila dirinci, pendapatan ABMM masih didominasi oleh lini bisnis kontraktor tambang dan tambang batubara, yakni senilai US$ 220 juta atau 75,8% dari total pendapatan.

Sementara itu, pendapatan dari segmen logistik dan sewa kapal sebesar US$  43,75 juta, disusul oleh pendapatan dari segmen Divisi Site Services (SSD) dan pabrikasi senilai US$ 16,52 juta.

Emiten pertambangan batubara ini juga mengantongi pendapatan dari segmen pabrikasi senilai US$  8,59 juta serta pendapatan dari bisnis perdagangan bahan bakar senilai US$ 1,16 juta.

Salah satu penyebab tertekannya kinerja ABMM adalah kenaikan beban pokok pendapatan yang melebihi kenaikan pendapatan. Tercatat, ABMM menanggung beban pokok pendapatan senilai US$ 250,58  juta, naik 6,35% dari posisi sebelumnya yang hanya US$ 235,59 juta.

Beban lainnya yang ditanggung ABMM juga membengkak 193% menjadi US$ 3,15 juta, dari sebelumnya hanya senilai US$ 1,07 juta.

Per 30 Juni, jumlah aset ABMM mencapai US$ 857,6 juta. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai US$ 623,41 juta dan ekuitas senilai US$ 234,18 juta.

Adapun jumlah Kas dan bank ABMM per Juni 2020 mencapai US$ 63,57 juta, turun 37,6% dari posisi 31 Desember 2019 yang mencapai US$ 101,92 juta.