Penerapan ESG Kerek Daya Saing Perusahaan

25 Mei 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, Investor.id - Meredanya pandemi Covid-19 dinilai menjadi momen baik bagi dunia industri untuk meningkatkan kinerja. Adapun peluang terbesar untuk memacu kinerja dimiliki perusahaan yang menempatkan environment sosial governance (ESG) dalam mengelola bisnis.

“Dalam hal ini, perusahaan yang menerapkan ESG akan berdaya saing tinggi. Setiap perusahaan yang concern menjalankan ESG bisa memperoleh sejumlah keuntungan, antara lain memiliki daya saing serta mengelola manajemen risiko dengan baik. Apalagi, setelah pandemi mulai reda,” ujar pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah, Rabu (25/4/2022).

Menurut dia, manajemen risiko memberikan arahan terhadap ketahanan risiko terburuk dalam hal pengembangan perusahaan di masa depan. Selain itu, ESG berpengaruh terhadap cost of capital yang rendah dan valuasi yang tinggi, efisien, serta berkelanjutan.

Bagi perusahaan yang sudah menerapkan ESG, kata Trubus, akan memiliki daya tahan terhadap perubahan terhadap situasi yang berkembang. “Produk yang dihasilkan akan mudah diterima oleh semua pihak dan masyarakat merasa aman dan terlindungi serta menjadi bagian dari produk tersebut,” sambung Trubus.

Meskipun memerlukan penggunaan teknologi yang tepat, penerapan ESG memberikan dukungan terhadap lingkungan masa depan. Salah satu perusahaan yang berkomitmen terus mengembangkan inisiatif ESG adalah PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP/GGRP), perusahaan baja swasta terbesar di Tanah Air. Perusahaan yang berpusat di Cikarang, Jawa Barat, ini menunjukkan komitmen dalam menjalankan strategi hijau dengan membeli kredit karbon.

Menurut Presiden Direktur GRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, meski regulasi kredit karbon masih memerlukan studi lanjutan, GRP menjadi salah satu perusahaan baja pertama di Asia yang menjalankan strategi hijau dengan membeli kredit karbon.

Pria yang akrab disapa Argo ini menambahkan, perseroan baru saja mendapatkan sertifikat environmental product declaration (EPD) untuk ketiga produk yang merupakan label lingkungan tipe III. Ini menunjukan kinerja lingkungan produk baja sepanjang daur hidup.

“Strategi hijau memiliki peran strategis, karena ke depan, para pemain dan pengembang infrastruktur dunia akan bergerak menuju logam hijau dengan menekan pemasok baja untuk bersertifikasi hijau,” kata Argo.

Editor : Harso Kurniawan (harso@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily