Punya kinerja moncer, Era Mandiri Cemerlang (IKAN) dihadang ketersediaan kontainer

6 Desember 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) berusaha berupaya meneruskan tren positif kinerja keuangannya, walau tantangan bisnis masih bermunculan, jelang akhir tahun ini.

Sebagai catatan, per kuartal III-2021 IKAN membukukan kenaikan penjualan sebesar 10,97% (yoy) menjadi Rp 67,24 miliar. Di periode yang sama, IKAN meraih laba neto sebesar Rp 13,98 juta, jauh lebih baik ketimbang hasil per kuartal III-2020 di mana perusahaan merugi Rp 1,25 miliar.

Direktur Utama Era Mandiri Cemerlang Johan Rose mengonfirmasi, pihaknya masih menargetkan pertumbuhan penjualan 10% di tahun ini. Ia pun optimistis kinerja penjualan IKAN di sisa tahun ini akan sesuai dengan target yang dicanangkan sebelumnya.

Saat ini, kendala utama yang dialami IKAN adalah ketersediaan kontainer pengangkut produk perikanan yang cenderung terbatas untuk keperluan ekspor ke luar negeri. Padahal, permintaan dari negara-negara mitra Era Mandiri Cemerlang cukup besar sepanjang tahun ini.

“Berkurangnya mother vessel (kapal induk) yang melayani pengiriman kargo kontainer menyebabkan keterlambatan pengiriman produk,” ujar dia, Jumat (1/12).

Untuk mengatasi kendala tersebut, Manajemen IKAN akan menjalin kerja sama dengan perusahaan pelayaran guna memastikan proses pengiriman kontainer sesuai dengan jadwal. Selain itu, IKAN juga mengembangkan kerja sama kemitraan usaha terkait penyediaan sumber bahan baku perikanan.

Johan menyebut, permintaan produk dari negara mitra tampak mengalami peningkatan signifikan seiring dengan pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. IKAN sendiri mengekspor produknya ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.

Pihak IKAN pun selalu membuka peluang untuk mencari pasar ekspor baru ataupun melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor.

Johan juga menuturkan, pihaknya terus mencermati perkembangan penyebaran varian Covid-19 Omicron di berbagai negara. Beruntung, sampai saat ini keberadaan varian tersebut belum mempengaruhi pasar perikanan secara global.

 

“Untuk saat ini, kami menargetkan peningkatan penjualan di angka yang konservatif untuk mengantisipasi penyebaran varian Covid-19 yang terbaru,” ungkap dia.

Selain itu, Manajemen IKAN memastikan tidak membelanjakan capital expenditure (capex) di tahun 2021 mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang masih penuh dengan ketidakpastian. Alhasil, perusahaan ini melakukan penundaan ekspansi bisnis di tahun 2021.

Dalam berita sebelumnya, IKAN sempat menyediakan capex sebesar Rp 10 miliar di tahun ini untuk keperluan modal kerja perusahaan.