Ratu Prabu Energi (ARTI) buka peluang masuki bisnis transportasi

17 September 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI), perusahaan yang bergerak dalam bisnis jasa penunjang bidang minyak dan gas serta properti, mengupayakan langkah diversifikasi bisnis ke sektor transportasi untuk menangkap peluang baru.

Pandemi Covid-19 memukul telak bisnis ARTI di 2020. Melansir laporan keuangannya per 31 Desember 2020, Ratu Prabu Energi mencatatkan pendapatan Rp 32,80 miliar atau turun 80,97% yoy. Di tahun lalu, ARTI masih mencatatkan rugi bersih RP 957,19 miliar atau berkurang dibandingkan 2019 yang sebesar Rp 987,10 miliar.

Seiring dengan turunnya pendapatan, nilai aset ARTI turun 52,23% yoy menjadi Rp 852,26 miliar dari sebelumnya Rp 1,78 triliun di 2019.

Direktur Utama ARTI, Burhanuddin Bur Maras mengatakan saat ini bisnis di jasa penunjang migas berhenti total akibat pandemi Covid-19. Kebijakan pembatasan berimbas pada tidak berjalannya proyek di sektor migas. "Di segmen penyewaan rig, tidak ada rig yang beroperasi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (15/9).

Menurutnya, bisnis migas tergantung pada kebijakan pemerintah. Jika kondisi pembatasan masih terus terjadi, tentu saja bisnis akan semakin tertekan.

Kendati begitu, dalam jangka waktu panjang ketika pandemi Covid-19 sudah bisa diatasi dengan sangat baik dan tidak ada lagi pembatasan, Burhanuddin mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk meraih peluang bisnis baru. Pihaknya saat ini sedang menjajaki bisnis di sektor transportasi.

"Namun, saat ini kami belum bisa memberikan gambaran rencana dengan rinci karena masih dalam proses," ungkapnya.

Melansir hasil paparan publik yang dirilis pada 2 September 2021 lalu, Burhanuddin mengatakan bidang usaha transportasi mobil listrik dan bis listrik sebenarnya sudah ditandatangani dengan pihak dari China.

Namun, adanya kesulitan dalam pelaksanaan karena harga tanah di Jakarta luar biasa mahal, sehingga ARTI mesti mencari lokasi terlebih dahulu untuk membangun.

Adapun untuk memperbaiki kondisi keuangan, Gedung Ratu Prabu 2 akan dijual. Wacana untuk menjual ini untuk melunasi utang dan pengembangan usaha mobil listrik.