Restruktusisasi Keuangan, Alumindo Lights Metal (ALMI) Akan Private Placement

21 Desember 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SURABAYA. PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Emiten alumunium yang terafiliasi Grup Maspion ini akan melakukan private placement yang berasal dari pihak berelasi sebanyak Rp 800 miliar dalam bentuk tambahan modal disetor.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/12), manajemen membeberkan sejumlah alasan di balik aksi korporasi ini. Salah satunya, ALMI sangat membutuhkan perbaikan posisi keuangan (restrukturisasi modal) karena kondisi keuangan yang menurun. Sehingga, ALMI mencatatkan modal kerja bersih negatif dan otomatis mempunyai liabilitas melebihi 80%.

Per 31 Desember 2020, emiten yang dinakhodai pengusaha Alim Markus ini mencatatkan nilai modal kerja bersih sebesar negatif US$ 34,93 juta, dengan nilai liabilitas sebesar US$ 120,23 juta yang merupakan 118,87% dari jumlah aset .

Selanjutnya, kondisi krisis yang diperkirakan masih akan berkepanjangan sehingga ALMI memprediksikan pengembalian utang kepada para kreditur tidak mudah untuk dilaksanakan dalam waktu dekat. Beban bunga dari hutang tersebut terus menambah beban bagi ALMI. Dus, pihak-pihak berelasi berkomitmen untuk membantu ALMI selaku perusahaan publik, yakni dalam bentuk penambahan modal disetor.

Hasil perolehan dana dari PMTHMETD ini akan diprioritaskan untuk melunasi kewajiban utang sementara ALMI dari pihak-pihak berelasi. Sisanya, jika ada, akan digunakan untuk membayar sebagian dari sisa liabilitas lancar. Sehingga secara langsung tetap akan memperbaiki posisi keuangan ALMI, baik secara struktur ekuitas maupun struktur biaya (dengan berkurangnya beban biaya bunga).

Dus, setidaknya terdapat empat manfaat dari private placement ini. Pertama, penambahan modal (dari pihak berelasi) menyebabkan total uutang menurun sehingga rasio utang terhadap modal membaik. Kedua, jumlah saham ALMI akan mengalami penambahan sehingga diharapkan likuiditas transaksi saham ALMI akan meningkat.

Ketiga, kegiatan operasional ALMI yang melibatkan fasilitas perbankan kembali berjalan lancar.  Keempat, beban biaya bunga ALMI akan turun sehingga berdampak positif pada profitabilitas.

Tambahan modal disetor dilaksanakan sepenuhnya sebesar Rp 800 miliar, dengan rincian dari PT Husin Investama sebesar Rp.577,28 miliar atau 2,30 miliar saham, dari PT Alim Investindo sebesar Rp 150 miliar atau 600 juta saham, dan PT Guna Investindo sebesar Rp 72,72 miliar atau 290,88 juta saham.

Pengendali pada ALMI adalah keluarga Alim, kondisi yang sama dengan pengendali pada PT Husin Investama, PT Alim Investindo dan PT Guna Investindo (selaku calon pemodal). Sehingga, dengan adanya private placement ini, hanya terjadi perubahan komposisi pemegang saham namun tidak mengakibatkan perubahan pengendali dalam ALMI.

“Jika PMTHMETD ini dilaksanakan maka persentase kepemilikan saham dari pemegang saham lama akan mengalami penurunan atau terdilusi sebesar 83,85%,” tulis manajemen ALMI, Selasa (21/12).

Manajemen menegaskan, private placement ini dilakukan karena kondisi darurat. Hingga saat ini, ALMI pun masih berkomitmen untuk tetap menjadi perusahaan publik sehingga bila situasi sudah lebih kondusif, secara bertahap akan diupayakan meningkatkan kembali kepemilikan saham masyarakat.