Right issue masih ramai sampai akhir tahun 2021

24 November 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Emiten tersebut antara lain, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Okie Setya Ardiastama menilai upaya tersebut bagian dari peningkatan modal. "Kami juga melihat nantinya dapat berdampak pada likuiditas saham," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (23/11).

Walau begitu, ia menyarankan investor sebaiknya juga memperhatikan tujuan dari penggunaan modal dan tanggal penting terkait pelaksanaan dari right issue. Dari beberapa emiten tersebut, dia melihat aksi korporasi AGRO yang paling menarik untuk ditebus. "Saat ini holding dari AGRO telah berkomitmen untuk menyerap penambahan modal tersebut," sebutnya.

Selain itu, tujuan dari right issue itu juga dinilai cukup baik bagi pengembangan bisnis. Utamanya, penyaluran kredit digital yang menjadi harapan terhadap naiknya distribusi kredit. Okie menilai dengan asumsi adanya dilusi, target AGRO untuk 12 bulan ke depan Rp 2.200 per saham.

Corporate Secretary AGRO, Hirawan menuturkan bahwa penggunaan dana right issue selain untuk meningkatkan permodalan juga memang untuk ekspansi pembiayaan berbasis digital sesuai visi dan misi Bank Raya ke depannya.

Di sisi lain, pemilihan skema right issue dalam penambahan modal tersebut karena biaya relatif lebih murah dibandingkan dengan penghimpunan dana lewat mekanisme lainnya. "Dengan penambahan modal rasio CAR akan meningkat sehingga dapat terjaga sesuai ketentuan otoritas," saat dihubungi terpisah.

AGRO akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 1,05 miliar dengan nominal Rp 100 per saham atau setara 4,64% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Saham rights issue ini akan ditawarkan dengan harga Rp 1.100 per saham.

Sementara itu, Direktur MLPL, Agus Arismunandar menuturkan pemilihan skema right issue diyakini yang paling tepat untuk mengoptimalkan dan meningkatkan shareholders value. Adapun tujuan aksi korporasi MLPL untuk penguatan neraca keuangan dan pengembangan investasi perusahaan ke depan.

MLPL akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3 miliar saham kelas C dengan nilai nominal Rp 100 per saham. "Untuk harga dan target dana masih di finalisasikan," sebut Agus.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per 9 November 2021, untuk rencana rights issue di pipeline BEI terdapat 40 perusahaan dengan perkiraan total dana dihimpun sebesar Rp 24,44 triliun. Perusahaan yang menargetkan penghimpunan dana lebih dari Rp 1 triliun yaitu sebanyak 10 perusahaan.

Selain rencana pencatatan saham tersebut, saat ini terdapat 14 rencana emisi obligasi/sukuk dari 13 perusahaan di pipeline BEI dengan total rencana dana dihimpun sebesar Rp 19,27 triliun. Dari 14 rencana emisi tersebut, 8 emisi di antaranya menargetkan emisi lebih dari Rp 1 triliun.