Rights Issue Tuntas, Sekuritas Ini Revisi Naik Target Harga Saham Bank Neo Commerce (BBYB)

5 Desember 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, Investor.id - BRI Danareksa Sekuritas merevisi naik target harga saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dari Rp 1.000 menjadi Rp 1.100. Target harga tersebut menggambarkan keberhasilan perseoran menggelar penerbitan saham baru dengan HMETD atau rights issue yang menjadikan modal minimum perseroan mencapai Rp 3,9 triliun.

“Keberhasilan menambah modal senilai Rp 1,65 triliun akan mempermudah perseroan bertumbuh di pasar perbankan Indonesia yang tengah berkembang,” ujar Eka Savitri dan Victor Stefano dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, akhir pekan lalu.

Meskipun modal minimum perseroan masih berada di bawah Rp 5 triliun, dia mengatakan, Bank Neo Commerce setidaknya telah komplai terhadap aturan Otoritas Jasa keuangan (OJK) yang mengharuskan modal minimum bank senilai Rp 3 triliun.

Victor mengatakan, tuntasnya rights issue menjadikan kepemilikan tiga pemegang saham utama perseoran mengalami peningkatan. Di antarnaya, Akulaku Silvrr menjadi pemegang 44,1% saham BBYB, dibandingkan sebelum rights issue sebanyak 43,3%.

Kedua pemegang saham lainnya juga menunjukkan peningkatan, yaitu Gozco Capital menunjukkan peningkata dari 11,49% menjadi 14,81%. Begitu juga dengan Rockcore Financial menunjukkan peningkatan saham. Sedangkan jumlah saham beredar meningkat 27% dari 9,4 miliar menjadi 11,9 miliar saham BBYB.

Terkait dampak masuknya modal baru, dia mengatakan, bakal mempermudah eprseroan untuk menopang pertumbuhan kredit di tengah pasar perbankan nasional masih bertumbuh pesat. “Kami melihat dampak masuknya dana tersebut akan mulai terlihat dalam kinerja keuangan dan operasional tahun 2024. Adapun pertumbuhan kredit perseroan tahun 2023 diprediksi masih bertumbuh sesuai ekspektasi 56%, dibandingkan perkiraan semulai 51,6%,” terangnya.

Berbagai faktor tersebut mendorong BRI Danareksa Sekuritas merevisi naik target harga saham BBYB dari Rp 1.000 menjadi Rp 1.100 dengan rekomendasi dipertahankan beli.

Target harga tersebut juga merefleksikan proyeksi rugi bersih perseroan turun menjadi Rp 611 mlliar tahun ini dan kembali meningkat menjadi Rp 736 miliar pada 2023.

Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily