Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan tengah mengawasi perdagangan saham PT Alfa Energi Investama (FIRE) Tbk, Jumat (25/9).
BEI menginformasikan telah terjadi peningkatan harga saham FIRE yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).
"Perlu kami sampaikan bahwa bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," jelas Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M. Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy seperti yang tertulis dalam pengumuman BEI, Jumat (25/9).
Mengutip data dari RTI Business, saham FIRE memang menguat selama beberapa waktu terakhir. Saham FIRE tercatat meningkat 77,46% selama sepekan tekahir, menjadi Rp 252 pada penutupan perdagangan hari ini Senin (28/9). Adapun peningkatan signifikan telah terjadi pada tiga bulan terakhir, mencapai 125%.
Walau sahamnya menunjukan penguatan beberapa waktu belakangan, saham FIRE tercatat masih melemah 22,70% jika dilihat sejak awal tahun atau year to date (ytd).
Pengumuman UMA memang tidak serta merta menunjukan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Akan tetapi, investor diminta tetap mencermati kinerja FIRE dan keterbukaan informasinya. Selain itu, investor bisa memperhatikan jawaban FIRE atas permintaan konfirmasi Bursa;
Pihak bursa juga mengharapkan investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi. Termasuk, mengkaji kembali rencana corporate action FIRE apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.
Adapun dalam website BEI, informasi terakhir mengenai FIRE tercatat pada 15 September 2020, mengenai laporan informasi atau fakta material dampak pandemi Covid-19.
Sekadar informasi, pengumuman UMA ini bukan kali pertama bagi saham FIRE. Sebelumnya, pada 23 Desember 2019, BEI juga mengumumkan tengah mengawasi saham FIRE.
Adapun perdagangan sahamnya juga sempat dihetikan sementara (suspensi) di pasar reguler dan tunai pada 3 Januari 2020 dalam rangka cooling down.