Saham Petrosea (PTRO) Melejit sejak Diakuisisi Caraka Reksa Optima
JAKARTA, Investor.id – Harga saham PT Petrosea Tbk (PTRO) melejit, sejak diakuisisi PT Caraka Reksa Optima . Harga saham kontraktor pertambangan, rekayasa, pengadaan dan konstruksi serta jasa minyak dan gas bumi kini mencapai Rp 4.470, naik 109% sepanjang 2022.
Ketika dibeli Caraka dari PT Indika Energy (INDY) senilai total Rp 2,19 triliun, Juli 2022, harga saham PTRO Rp 3.117. Saat ini, Caraka menguasai 89,8% saham Petrosea dan 10,2% dimiliki publik.
Konsorsium Caraka Reksa Optima dipimpin H. Romo Nitiyudo Wachjo, sosok pemilik tambang emas terbesar di Indonesia yang menggunakan bendera PT Nusa Halmahera Minerals (NHM).
Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Petrosea yang digelar pada 2 September 2022, sejumlah tokoh seperti Mantan Kapolri Jend Pol (Purn) Drs Sutanto, mantan anggota Wantimpres Ginanjar Kartasasmita, dan mantan Wakil Jaksa Agung Setia Untung dipercaya untuk duduk di jajaran komisaris. Adapun Djauhar Maulidi presiden direktur PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang dimiliki pengusaha nasional Happy Hapsoro alias Hapsoro Sukmonohadi juga masuk jajaran komisaris Petrosea.
Terkait Happy Hapsoro, informasi beredar menyebutkan sosok suami Ketua DPR Puan Maharani inilah yang menjadi kunci emas di balik kinerja positif saham PTRO belakangan ini. Happy juga dikabarkan hadir dalam RUPSLB Petrosea 2 September 2022 dan ikut berfoto bersama jajaran komisaris baru PTRO.
Kiprah Happy Hapsoro di Petrosea melalui RAJA dan Caraka membuat namanya semakin berkibar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sepanjang tahun 2022 Happy Hapsoro sangat aktif melakukan aksi korporasi khususnya mengakuisisi perusahaan publik di lantai bursa.
Beberapa perusahaan publik sudah masuk dalam portofolio Happy Hapsoro, baik secara pribadi maupun melalui perusahaan investasi yang dimilikinya, PT Basis Utama Prima (Basis Investments) adalah. Rukun Raharja, PT Sanurhasta Mitra (MINA), PT Singaraja Putra Tbk (SINI), PT Fortune Indonesia Tbk (FORU), dan PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT).
Tak hanya itu, sepak terjang Happy Hapsoro dengan Basis Investments pun dikaitkan dengan IPO PT Cakra Buana Tbk (CBRE) yang akan dilakukan Januari 2023 dan aksi investasi pengembangan PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) yang sedang gencar melakukan inisiatif enviromental, social, and governance (ESG).
Menanggapi kabar moncernya saham Petrosea karena sosok Happy Hapsoro, peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Agus Herta Sumarto menilai hal itu sangat wajar. Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Mercu Buana Jakarta ini memaparkan, secara teori, valuasi suatu saham didasarkan pada dua hal, yaitu kinerja perusahaan saat ini dan proyeksi atau ekspektasi kinerja di masa yang akan datang.
Ekspektasi penilaian kinerja di masa depan, kata dia, seringkali memunculkan unsur penilaian yang subjektif di samping penilaian terhadap aspek fundamental yang objektif.
“Siapa pemilik, siapa top manajemennya, apakah ada kedekatan dengan penguasa atau tidak, unsur-unsur subjektivitas ini yang seringkali memengaruhi pergerakan harga saham di luar faktor fundamentalnya,” tukas Agus, Selasa (27/12/2022) malam.
Editor : Harso Kurniawan (harso@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily