Sarana Menara (TOWR) Rajin Teken Fasilitas Pinjaman, Begini Penjelasan Manajemen

27 Mei 2022 | Sumber: kontan

Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) tercatat rajin menarik pinjaman selama tahun 2022. Hingga Mei 2022, TOWR setidaknya sudah menandatangani delapan fasilitas pinjaman.

Pertama, 21 Januari 2022 Protelindo dan Bank of China (Hong Kong) Limited, Cabang Jakarta (BOCHK) telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka sejumlah Rp 500 miliar (Perjanjian Fasilitas BOCHK). Lalu, 24 Februari 2022 Protelindo dan MUFG Bank Ltd, Cabang Jakarta (MUFG) telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Bergulir sejumlah JPY 7.954.800.000 atau JPY 7,95 miliar (Perjanjian Fasilitas MUFG).

Pada 28 Februari 2022 Protelindo dan Bank of China (Hong Kong) Limited (BOCHK) kembali menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Bergulir Tanpa Komitmen sejumlah US$ 60 juta. Kemudian, 22 Maret 2022 Iforte dan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (Danamon/BDMN) telah menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Berjangka sejumlah Rp 1 triliun.

Selanjutnya, 29 Maret 2022 Protelindo, Iforte dan JPMorgan Chase Bank, N.A., Cabang Jakarta (JPMorgan) menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka sejumlah US$ 40 juta. Lalu, 30 Maret 2022 Protelindo dan PT Bank BTPN Tbk (BTPN) menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Loan on Certificate dengan Komitmen sejumlah US$ 100 juta.

Pada 12 April 2022, TOWR juga meneken fasilitas perbankan senilai Rp700 miliar dari JP Morgan Chase Bank, N.A. Lalu, 13 Mei 2022 Iforte telah menandatangani perjanjian kredit dengan BNI, dengan jumlah pinjaman Rp1 triliun.

Wakil Direktur Utama PT Sarana Menara Nusantara Tbk Adam Gifari menjelaskan kendati banyak mendapatkan fasilitas pinjaman perseroan akan tetap menjaga tingkat utangnya. 

"Kami akan jaga tingkat utang kami di Rp 42 triliun," ujarnya di Jakarta, Jumat (27/5).

Dengan begitu berbagai fasilitas pinjaman tersebut salah satunya akan digunakan untuk membayar utang sebelumnya untuk menjaga tingkat utang perseroan. Selain itu, tujuan dari fasilitas pinjaman yang dilakukan terus menerus itu, kata Adam, karena kebutuhan perseroan mencari term condition yang terbaik.

"Kami punya rating investment grade, jadi kami ingin mencari yang terbaik untuk perseroan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News