Selain Cetak Orang Kaya Nomor Satu, Saham Bayan (BYAN) Cetak Sejumlah Sejarah Baru Ini

28 Desember 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, Investor.id - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjadi satu-satunya emiten sepanjang tahun ini yang mencetak banyak sejarah baru. Sejarah tersebut mulai dari lonjakan kenaikan harga saham ke level tertingi baru, kapitalisasi pasar (market cap) hingga mencapai nomor dua, terciptanya orang terkaya nomor satu di Indonesia, dan dividen interim terbesar emiten sepanjang 2022.

Saham Bayan berhasil melesat sebesar 766,7% sepanjang masa ke level tertinggi baru Rp 23.400. Kenaikan tersebut telah memicu lonjakan kapitalisasi pasar saham (market cap) perseroan menjadi Rp 780 triliun atau nomor dua terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kapitalisasi pasar BYAN berhasil menggulingkan dominasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang kini berada di posisi ketiga dengan nilai Rp 731 triliun. Sedangkan posisi teratas mantap dipegang PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 1.050 triliun.

Saham BYAN juga berhasil mencatatkan lonjakan harga sebesar 151,3% sepanjang Desember 2022 berjalan. Bahkan, penguatan harga saham perseroan kian ngebut setelah menuntaskan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:10 pada awal Desember ini.

Selain berhasil mencetak sejarah baru dari sisi kapitalisasi pasar, berkat saham BYAN posisi orang terkaya di Indonesia mengalami perubahan dengan tergulingnya dominasi duo Hartono. Berdasarkan data, Low Tuck Kwong selaku pemegang 60,94% saham BYAN kini menjadi orang terkaya Indonesia dengan harta Rp 475,25 triliun.

Sejarah baru yang dicetak Bayan adalah pembagian dividen interim paling besar sepanjang tahun ini mencapai US$ 1 miliar (sekitar Rp 15,5 triliun, asumsi kurs Rp 15.500/USD) atau sebanyak US$ 0,03 per saham. Dividen interim ini tercatat yang paling besar diberikan emiten sepanjang tahun 2022 ini.

Dividen interim tersebut akan diperhitungkan dalam perhitungan dividen tunai final untuk tahun buku 2022 pada rapat umum pemegang saham tahunan perseroan untuk tahun buku 2022. Dividen tersebut diambil dari laba bersih perseroan yang didapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 1,62 miliar sampai September 2022, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya US$ 2,26 miliar, dan total ekuitas US$ 2,45 miliar.

Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily