Semester I-2022 Laba Adira Finance (ADMF) Tumbuh 40% Jadi Rp 661 Miliar

29 Juli 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id  - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) membukukan laba bersih sebesar Rp 661 miliar atau tumbuh 40% secara year on year (yoy) pada semester I-2022. Perolehan laba tersebut didukung membaiknya portofolio restrukturisasi dan biaya kredit (cost of credit/CoC).

Adira Finance mencatat bahwa pendapatan bunga meningkat sebesar 2% (yoy) menjadi Rp 4,5 triliun. Sementara beban bunga turun sekitar 6% (yoy) menjadi Rp1,6 triliun, sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga. Sehingga pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 7% (yoy) menjadi Rp 2,9 triliun dan margin bunga bersih meningkat dari 12,3% menjadi 14,4% pada semester II-2022.

Di sisi lain, beban operasional tercatat naik sekitar 3% (yoy), sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan bisnis perusahaan. Sedangkan cost of credit terus mengalami penurunan sebesar 36% (yoy) menjadi Rp525,8 miliar.

"Pemulihan ekonomi nasional membuat portofolio restrukturisasi dan cost of credit (CoF) lebih baik. Sehingga kita membukukan pertumbuhan laba yang cukup tinggi, double digit di semester I- tahun ini," ujar Direktur Utama Adira Finance I Dewa Made Susila di acara Media Update Kinerja Keuangan Perseroan secara daring, Jumat (29/7).

Dengan capaian tersebut, Adira Finance membukukan laba bersih meningkat sebesar 40% (yoy) menjadi Rp 661 miliar pada semester I-2022. Mendongkrak return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing menjadi 5,4% dan 15,5%.

Made menjelaskan, perolehan laba tersebut turut didukung membaiknya portofolio restrukturisasi kredit yang kini tersisa Rp 3,2 triliun per Juni 2022, turun dari posisi tertinggi pada medio 2020 mencapai Rp 19 triliun. Adira Finance juga mencatat NPF Gross konsolidasi di posisi 2,0%, turun dari periode sebelumnya 3,3%. Adapun NPF Coverage cukup tinggi sekitar 300%. 

Dari sisi bisnis, pembiayaan baru emiten multifinance berkode ADMF ini meningkat sebesar 21% (yoy) menjadi Rp 14,3 triliun. Pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing meningkat sebesar 38% (yoy) dan 3% (yoy) di semester I-2022.

Dengan kinerja tersebut, pangsa pasar di segmen sepeda motor baru Adira Finance mengalami kenaikan sebesar 30 basis points (bps) menjadi 9,2%, sementara pangsa pasar mobil baru relatif stabil menjadi 3,8%. "Dengan demikian total piutang yang dikelola (termasuk porsi pembiayaan bersama) perusahaan dapat dipertahankan menjadi sebesar Rp 41,1 triliun di semester I-2022," ungkap Made.

Kinerja positif pembiayaan baru seiring dengan realisasi penjualan di pasar otomotif yang didukung masih diberlakukannya subsidi PPnBM hingga September 2022. Penjualan ritel mobil baru domestik berhasil tumbuh signifikan sebesar 21% (yoy) menjadi 465 ribu unit. 

Kenaikan ini juga didorong membaiknya daya beli masyarakat di tengah momentum Ramadhan walaupun masih terjadi kesulitan stock karena kelangkaan microchip. Sementara penjualan motor domestik relatif stabil di kisaran 2,4 juta unit hingga Juni 2022.

Di samping itu, perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan perusahaan induknya, Bank Danamon. Adira Finance turut memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi.

Per posisi Juni 2022, pembiayaan bersama mewakili 47% dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman eksternal Perusahaan di Juni 2022 turun 17% y/y menjadi Rp 11,1 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, masing-masing memberikan kontribusi 34:66.  Hasilnya, gearing ratio turun menjadi 1,2 kali dari sebelumnya 1,7 kali di 6M22. Sehingga perusahaan masih memiliki ruang gerak yang cukup besar untuk melakukan ekspansi bisnis ke depannya.

Editor : Frans (ftagawai@gmail.com)

Sumber : Investor Daily