Semester I, Laba Bersih Astra Graphia (ASGR) Melonjak 73%

28 Juli 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id – PT Astra Graphia Tbk (ASGR) mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 31,38 miliar pada semester I-2022, melonjak 73,89% dibanding periode sama tahun lalu Rp 18,05 miliar. Kenaikan laba tersebut mampu diraih perseroan meski pendapatan bersih turun tipis 1,99% dari Rp 1,25 triliun menjadi Rp 1,23 triliun.

Manajemen Astra Graphia dalam laporan keuangan yang dipublikasi, sebanyak 37,85% pendapatan bersih pada semester I-2022 atau sekitar Rp 466,37 miliar disumbang dari penjualan barang. Selanjutnya sebesar Rp 313,74 miliar dikontribusi dari sewa, Rp 231,99 miliar dari pendapatan proyek, Rp 159,21 miliar dari jasa perbaikan dan pemeliharaan, dan Rp 60,22 miliar dari bahan pakai dan jasa alih daya.

Sepanjang Januari-Juni 2022, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan dari Rp 1 triliun menjadi Rp 969,91 miliar. Sehingga, perolehan laba bruto lebih baik yakni Rp 261,63 miliar dibanding semester I-2021 yang sebesar Rp 248,19 miliar.

Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) tersebut juga mampu menekan beban penjualan cukup besar selama enam bulan pertama 2022, sehingga mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 31,38 miliar. Perolehan tersebut hampir dua kali lipat dibanding periode sama tahun lalu Rp 18,05 miliar.

Baru-baru ini, Astra Graphia melalui anak usahanya, PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI), memperkenalkan teknologi pencetakan tiga dimensi (3D printing) sekaligus meluncurkan mesin cetak 3D (3D printer) yang akan dipasarkan perseroan di Tanah Air.

“3D printer yang kami luncurkan merupakan inisiatif bisnis baru. Kami berharap inisitif baru ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap revenue perseroan,” kata Direktur PT Astra Graphia Tbk yang juga Presiden Direktur AXI, Widi Triwibowo.

Menurut Widi, 3D printing atau additive manufacturing merupakan proses pembuatan objek fisik dari model 3D. Proses pembuatan produk tersebut umumnya berlangsung secara lapis per lapis, menggunakan material cetak khusus sesuai jenis printer 3D yang digunakan.

Dia mengungkapkan, melalui produk dan solusi yang dihadirkan dalam portofolio bisnis 3D printing, AXI bakal memfasilitasi berbagai segmen pasar, baik pengguna personel (ritel), pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), korporasi, maupun industrial. “Tujuannya untuk menciptakan hasil cetak (printing output) tiga dimensi yang bersifat koleksi, komersial, atau yang dapat menunang aktivitas bisnis,” ujar Widi.

Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily