Semester I tahun ini, laba bersih AKR Corporindo (AKRA) tumbuh 10,44%

25 Juli 2020 | Sumber: kontan

Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak yang turun dan pandemi virus corona dalam ternyata tidak berdampak banyak pada kinerja PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Emiten distributor BBM ini membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di semester I tahun ini. 

AKR Corporindo dalam laporan keuangan yang dirilis pada Jumat (24/7) memaparkan jika laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I tahun 2020 sebesar Rp 431,57 miliar. Angka tersebut meningkat 10,44% secara year on year (yoy) dari semester I-2019 sebesar Rp 390,76 miliar. 

Peningkatan laba bersih AKR Corporindo (AKRA) ditopang dari pendapatan pada semester I tahun 2020 yang tumbuh 2,98% secara tahunan menjadi Rp 10 triliun dari semester I tahun 2019 sebesar Rp 9,71 triliun. 

Berdasarkan laporan keuangan AKRA pada semester I tahun 2020, peningkatan pendapatan ditopang dari segmen perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) Rp 7,36 triliun atau meningkat 8,08% secara tahunan dari Rp 6,81 triliun pada semester I tahun 2019. Segmen perdagangan dan distribusi BBM berkontribusi sebesar 73,6% dari total pendapatan di semester I tahun 2020 Rp 10 triliun. 

Peningkatan pendapatan AKR Corporindo (AKRA) juga ditopang dari pendapatan jasa logistik yang meningkat 10,25% secara tahunan menjadi Rp 409,92 miliar. Segmen jasa logistik AKRA terdiri dari kegiatan operasi pelabuhan dan transportasi, penyewaan tangki penyimpanan dan lainnya.

Segmen kawasan industri dan lainnya milik AKR Corporindo (AKRA) juga naik pesat yakni 2.200,19% secara tahunan menjadi Rp 240,14 miliar pada semester I tahun ini. Padahal pada semester I tahun 2019, pendapatan segmen kawasan industri dan lainnya terdiri dari kegiatan penjualan tanah kawasan industri, sewa lahan, listrik dan lainnya hanya membukukan pendapatan Rp 10,44 miliar. 

Penurunan kinerja AKR Corporindo (AKRA) terjadi pada segmen perdagangan dan distribusi kimia dasar dan lainnya yang turun 20,96% secara yoy menjadi Rp 1,81 triliun. Pendapatan AKRA di segmen pabrikan juga turun 20,67% secara yoy menjadi Rp 179,6 miliar. 

Tak hanya berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan, AKRA juga berhasil menekan beban. Dalam laporan keuangan AKRA dipaparkan jika beban pokok pendapatan hanya tumbuh 1,24% secara yoy menjadi Rp 8,98 triliun. Jauh lebih kecil dibanding pertumbuhan pendapatan yang tumbuh 2,98%. 

AKRA juga membukukan laba atas penjualan aset tetap sebesar Rp 22,23 miliar dari sebelumnya Rp 1,38 miliar. Akibatnya, AKRA juga masih membukukan pertumbuhan laba usaha 28,23% secara yoy menjadi Rp 632,51 miliar. 

Laba bersih per saham AKRA pun meningkat menjadi Rp 108,59 pada semester I-2020 dari Rp 98,22 per saham pada semester I-2019. 

Kas setara kas AKRA pada akhir Juni 2020 sebesar Rp 1,31 triliun, turun dari akhir Desember 2019 sebesar Rp 1,86 triliun. AKRA memiliki utang obligasi dalam waktu satu tahun Rp 162,31 miliar sedangkan utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Rp 314,12 miliar.