Siap Listing di Bursa, Penyedia Bimbingan Belajar (BMBL) Patok Harga IPO Rp 188

3 Januari 2023 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id - PT Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL) atau Bimbel Lavender mantap menetapkan harga initial public offering (IPO) Rp 188 per saham. Perseroan melepas sebanyak 280 juta saham atau 27,19% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp 40 per saham.

Jumlah dana yang akan diraih dari aksi korporasi ini senilai Rp 52,64 miliar di mana Mirae Asset Sekuritas dan KGI Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Masa penawaran umumnya berlangsung 3-9 Januari 2023.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 224 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 29,87% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 10 saham baru perseroan berhak memperoleh 8 waran seri I di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 6 bulan. Waran seri I adalah efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 40 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 yang dapat dilakukan setelah 6 bulan sejak diterbitkan, sampai dengan 6 bulan berikutnya yaitu sejak tanggal 11 Juli 2023 sampai dengan 10 Januari 2024. Total dana dari waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 56 miliar.

Pemegang saham Lavender Bina Cendikia sebelum IPO adalah PT Sentra Investa Maksima 42,17%, PT Ammar Al Amanah 34,5%, Galih Pendekar 12,83%, dan Aulia Firdaus 10,50%.

Lavender Bina Cendikia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang usaha pendidikan. Perusahaan ini mengawali perjalanannya dari bimbingan belajar (bimbel) dengan brand Bimbel Lavender yang berkonsep supercamp. Lavender didirikan oleh dua orang dosen UI, yaitu Galih Pandekar dan Tini Ismiyani pada tahun 2011. Berawal dari promosi yang berbasis word of mouth pada tahun 2011 dan hanya memiliki 8 klien, namun saat ini Lavender Bina Cendikia sudah menjadi salah satu penyedia jasa pendidikan dengan omzet terbesar di antara industri yang sejenis.

Galih Pandekar adalah juga direktur utama Lavender Bina Cendikia atau Bimbel Lavender. Ia merupakan dosen aktif di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI). ia juga aktif dalam berbagai kegiatan komunitas kampus dan penerimaan mahasiswa baru. Selain itu, aktif dalam komunitas bisnis di Depok, Jawa Barat.

Penggunaan Dana IPO

Sekitar 76% dan IPO akan digunakan untuk capital expenditure berupa pelunasan pembelian apartemen dan bangunan, pembelian ruang kantor, penambahan ruang kelas, renovasi kantor dan ruang kelas, renovasi bangunan dan apartemen, pengembangan kanal pembelajaran digital, pengembangan konten untuk pembelajaran digital dan program virtual reality.

Sisanya sekitar 24% akan digunakan untuk modal kerja berupa biaya pemasaran, biaya training, dan biaya konsultan pengembangan (untuk SDM dan keuangan).

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja perseroan.

Berikut jadwal IPO Lavender Bina Cendikia (BMBL):

Masa penawaran umum: 3-9 Januari 2023

Penjatahan: 9 Januari 2023

Distribusi saham secara elektronik: 10 Januari 2023

Pencatatan atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI): 11 Januari 2023

Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Sumber : Investor Daily