Siapa Andika Rahman? Berani Borong Saham ZATA saat Pengendali Jualan

23 Januari 2023 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id - Ada nama baru pemegang lebih dari 5% saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk. Dia adalah Andika Rahman yang jadi menguasai 8% saham ZATA.

Andika melakukan transaksi pada 18 Januari 2023 dengan memborong 600 juta saham ZATA lewat broker KB Valbury Sekuritas. Harga transaksinya Rp 95 per saham sehingga keseluruhan mencapai Rp 57 miliar.

Sebelum transaksi, Andika mengempit 80 juta saham ZATA atau 0,94%.

“Tujuan dari transaksi, investasi,” papar Andika dalam keterbukaan informasi dikutip Senin (23/1/2023).

Kendati demikian, tak banyak informasi mengenai siapa sebenarnya Andika Rahman. Ia hanya tercatat beralamat di Tlajung Udik, Gunung Putri, Bogor.

Sebelumnya, nama Andika Rahman sempat juga disebut sebagai pemegang saham PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) per tanggal 8 Februari 2022. Ia menggenggam 3,05% saham HKMU. Namun saat ini belum diketahui pasti apakah dirinya masih memiliki saham HKMU. Identitas lengkapnya pun masih menjadi misteri.

Di sisi lain, perusahaan Asep Sulaeman Sabanda atau Haji Asep asal Subang, yakni PT Lembur Sadaya Investama buka-bukaan mengenai penjualan saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) atau Elcorps. Haji Asep sendiri adalah pengendali dari ZATA.

Laporan mengenai penjualan tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Lembur Sadaya Investama Akbar Fatahillah Sabanda, yang tak lain ialah anak Haji Asep. Akbar juga menjabat komisaris utama di Bersama Zatta Jaya.

Dalam surat tertanggal 20 Januari 2023, Akbar menjelaskan, sebelum transaksi, Lembur Sadaya memiliki 6,196 miliar saham ZATA atau 72,93%. Setelah transaksi berkurang 910 juta saham menjadi 5,286 miliar saham atau 62,22%.

“Tanggal transaksi 12-17 Januari 2023,” ungkap Akbar dalam suratnya.

Dia menyebutkan tujuan dari transaksi adalah divestasi dan status kepemilikan saham langsung.

Harga penjualannya bervariasi, yakni 40 juta saham dijual pada 12 Januari di harga Rp 110 per saham (total Rp 4,4 miliar), 150 juta saham dijual pada 13 Januari di Rp 100 per saham (Rp 15 miliar), dan 720 juta saham dijual pada 17 Januari di Rp 95 per saham (total Rp 68,4 miliar). Nilai penjualan keseluruhan Rp 87,8 miliar.

Transaksi penjualan saham ZATA oleh Haji Asep melalui Lembur Sadaya itu dilakukan di tengah periode lock-up pemegang saham pengendali yang masih berlangsung hingga Juni 2023 atau 8 bulan sejak tanggal efektif penawaran umum perdana. ZATA baru saja menggelar initial public offering (IPO) dengan tanggal efektif pada 31 Oktober 2022 dan masa penawaran umumnya di 2-8 November.

Pada perdagangan Jumat (20/1/2023), saham ZATA ditutup di Rp 76 atau ambles 6,17% kena auto reject bawah (ARB). Dalam 1 bulan, ZATA terjun 42,42%.

Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)