Simak rekomendasi saham ANTM, JSMR, WIKA, dan PGAS

11 Juni 2019 | Sumber: kontan

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun setelah kemarin menguat. Analis memproyeksikan posisi IHSG hari ini rawan terkoreksi. Berikut rekomendasi saham kapitalisasi besar versi MNC Sekuritas.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan secara teknikal posisi IHSG rawan terkoreksi untuk membentuk wave iv ke area 6.210-6.150. Beberapa saham yang direkomendasikan untuk ditransaksikan hari ini adalah ANTM, JSMR, WIKA, dan PGAS.

“PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) secara teknikal masih berpotensi untuk menguat ke level area Rp 850-Rp 900 sehingga direkomendasikan buy on weakness,” jelasnya dalam riset harian yang dirilis Selasa (11/06).

Sebelumnya ANTM sudah menyiapkan investasi untuk pengembangan akuisisi tambang baru untuk melengkapi aset operasional tambang yang sudah ada. Adapun segmen bisnis pertambangan dan penjualan emas bisa menjadi penopang utama kinerja. Herditya memasang target harga ANTM di Rp 805, Rp 870, dan Rp 900.

Adapun rekomendasi untuk PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang kemarin baru saja mencatatkan rekor volume arus kendaraan mencapai 166.574 kendaraan. Jumlah tersebut lebih tinggi 28,01% dari rekor sebelumnya yang dicatat pada tahun lalu sebanyak 130.125 kendaraan. Pada akhir tahun ini JSMR akan merealisasikan ruas jalan tol baru lainnya.

Kendati demikian Herditya bilang saham JSMR berpotensi terkoreksi dengan level minimal Rp 5.170 dan idealnya berada pada Rp 4.750. JSMR direkomendasikan untuk sell on strength di rentang Rp 5.700–Rp 5.900.

Begitu juga PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang bulan lalu dikabarkan akan menggarap mega proyek beromzet ratusan triliun. Proyek tersebut untuk pembangunan kota mandiri di Pulomas, Jakarta Timur dan proyek transit oriented development (TOD).

“Saham WIKA diperkirakan kenaikannya mulai terbatas dan rawan terkoreksi. Koreksi WIKA terdekat berada pada level Rp 2.160. Herditya merekomendasikan untuk sell on strength di rentang Rp 2.400-Rp 2.500,” jelasnya.

Saham terakhir yang direkomendasikan adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Proyek pembangunan jalur gas (jargas) menjadi salah satu fokus bisnis tahun ini. PGAS menargetkan membangun 4,7 juta sambungan jargas hingga 2024. Renncananya jargas ini akan dikomersialkan agar balik modal.

Namun saham PGAS diperkirakan rawan terkoreksi untuk membentuk wave v ke level area Rp 1.760–Rp 1.680. Herditya merekomendasikan investor untuk sell on strength di rentang Rp 2.050-Rp 2.200.