Solusi Bangun Indonesia (SMCB) teken perjanjian kemitraan dengan Taiheiyo Cement

10 Desember 2020 | Sumber: kontan

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), bersama dengan induk usahanya yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menandatangani perjanjian kemitraan atau partnership agreement (PA) dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC).  Perjanjian yang diteken pada 8 Desember 2020 ini merupakan realisasi dari kesepakatan awal untuk melakukan kerjasama strategis melalui suatu perjanjian kemitraan dengan TCC.

Dalam keterangan resminya di laman Bursa Efek Indonesia, Corporate Secretary SMCB Andika Lukmana mengatakan, perjanjian kemitraan ini merupakan perjanjian definitif yang mengatur kerjasama strategis di antara para pihak. 

Tujuannya antara lain untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi para pihak serta membangun suatu kemitraan antara TCC, SMCB, dan SMGR dalam kerjasama yang meliputi berbagai bidang usaha, seperti produksi semen dan produk turunannya, sumber daya alam termasuk batu kapur, lingkungan hidup, bahan bangunan, dan perdagangan semen, serta penelitian dan pengembangan.

“Dengan penandatanganan partnership agreement ini, Perseroan akan membangun kemitraan strategis yang diharapkan dapat memperkuat dan meningkatkan posisi Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usahanya,” tulis Andika, Kamis (10/12).

Untuk diketahui, pelaksanaan investasi TCC pada SMCB  direncanakan akan dilakukan melalui mekanisme peningkatan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu  atau rights issue. Perusahaan semen asal Jepang tersebut berencana mengakuisisi 15% saham SMCB dengan nilai rencana investasi TCC pada SMCB sebesar US$ 220 juta.

Adapun nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MOU) antara kedua belah pihak telah dilaksanakan pada 21 April 2020 silam.

Di tengah pandemi, produsen semen merk Dynamix ini berhasil meningkatkan kinerjanya. Per kuartal ketiga 2020, SMCB membukukan laba periode berjalan senilai Rp 438,50 miliar. Realisasi ini melonjak  120,8% dari torehan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 198,52 miliar.

Namun, entitas anak usaha SMGR ini mencatatkan penurunan pendapatan hingga kuartal ketiga 2020. Tercatat, pendapatan SMGR pada kuartal ketiga 2020 sebesar Rp 7,33 triliun, turun tipis 5,21% secara tahunan (year-on-year).