Ssstt! Bos Lion Air Rusdi Kirana Punya Bengkel Pesawat yang Lebih Gede dari Garuda

21 Februari 2023 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id - Lion Air adalah maskapai yang didirikan dan dimiliki oleh konglomerat Rusdi Kirana. Maskapai ini terus tumbuh dan Grup Lion Air kini menaungi juga Batik Air dan Wings Air.

Namun bukan hanya soal penerbangan. Rusdi Kirana pun melihat potensi bisnis bengkel pesawat atau istilah kerennya maintenance, repair, overhaul (MRO).

Karena itu, Lion Air membangun Batam Aero Technic (BAT) sebagai pusat pemeliharaan dan pengerjaan penanganan perbaikan pesawat udara. Bahkan BAT telah beroperasi penuh sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK).

“Upaya menciptakan dan membangun industri MRO Indonesia berdaya saing di lingkup penerbangan internasional, BAT diharapkan dapat mendorong perawatan pesawat udara lebih efisien. Optimis, membantu kesejahteraan masyarakat, mengurangi tingkat pengangguran, serta memperkuat daya saing industri MRO Indonesia secara global,” jelas Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resmi dikutip Selasa (21/2/2023).

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic (BAT). Foto: KEK BAT

Batam Aero Technic mulai beroperasi pada 2014 merupakan perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat atau MRO. Perkembangan hanggar mencakup 30 hektare (300.000 m2) dan akan terus diperluas. Besarannya lebih dari yang dimiliki oleh anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), yakni PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia.

Berikut ini beberapa perusahaan perawatan pesawat (MRO) global berdasarkan lokasi dan luas hanggar, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Lion Air Group:

- Lufthansa Technic - Hamburg, Jerman (Luas hangar: 623.000 m2)

- Batam Aero Technic Lion Air Group – Batam, Kepulauan Riau (300.000 m2)

- Delta TechOps - Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (280,000 m2)

- Hong Kong Aircraft Engineering Company (HAECO) - Hong Kong (250.000 m2)

- AMECO Beijing - Beijing, Tiongkok (207.000 m2)

- AAR Corporation - Rockford, Illinois, Amerika Serikat (164.000 m2)

- GMF AeroAsia - Tangerang, Indonesia (128.000 m2)

- ST Aerospace - Changi, Singapura (100.000 m2)

- Turkish Technic - Istanbul, Turki (98.500 m2)

- SR Technics - Zurich, Swiss (80.000 m2)

- Sabena Technics - Toulouse, Prancis (76.000 m2)

“Pengembangan BAT dapat menghemat devisa 30%-35% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri,” papar Danang.

“BAT menyampaikan rasa terima kasih atas terbentuknya sebagai KEK di Batam, terkonsentrasi menjalankan perluasan usaha dengan tujuan sinergi positif sektor transportasi udara. Iklim usaha yang diciptakan oleh pemerintah sangat mendukung pertumbuhan dan pengembangan di Indonesia,” pungkas Danang.

Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Sumber : Investor Daily