Tahun 2021, Hero Supermarket (HERO) Tekan Kerugian Hingga Rp 251,07 Miliar

7 Maret 2022 | Sumber: kontan

Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hero Supermarket Tbk berhasil menekan kerugian sepanjang tahun 2021. Emiten berkode saham HERO itu mencetak rugi tahun berjalan Rp 963,52 miliar sepanjang tahun lalu. Capaian itu lebih baik dibanding tahun 2020 yang menanggung rugi Rp 1,21 triliun. Dengan kata lain, HERO mampu menekan rugi berjalan hingga Rp 251,07 miliar sepanjang tahun 2021.

Bottom line yang membaik itu terjadi di tengah top line yang melorot. Dalam laporan keuangannya diungkapkan, pendapatan bersih HERO tertekan 2,19% secara tahunan atawa year on year (yoy) menjadi Rp 3,48 triliun. Pada tahun sebelumnya, pendapatan bersih HERO tercatat Rp 3,55 triliun. 

Adapun segmen makanan berkontribusi hingga Rp 719,75 miliar. Capaian ini menurun 19,87% yoy dari Rp 898,20 miliar. 

Sementara, segmen non-makanan berkontribusi hingga Rp 2,76 triliun. Dengan kata lain, segmen ini mendominasi pendapatan bersih HERO. Adapun capaian segmen non-makanan naik 3,77% yoy dari Rp 2,66 triliun. 

Dalam keterangan resminya, Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk  Patrik Lindvall menjelaskan, perseroan memang menghadapi tantangan yang berat di tahun 2021 karena pandemi Covid-19 dan PPKM. 

Di sisi lain, pelanggan mengalami perubahan pola dalam berbelanja. Akan tetapi, tantangan ini mulai teratasi seiring pengurangan level pembatasan kegiatan yang diberlakukan pemerintah di semester II tahun lalu. 

"Kinerja keseluruhan meningkat pada kuartal keempat dibandingkan dengan kuartal ketiga," jelasnya dalam keterbukaan informasi, Jumat (4/3). 

Lebih lanjut dijelaskan, kerugian yang diderita HERO sepanjang tahun 2021 itu merupakan kombinasi dari biaya tidak berulang bersih yang timbul sebagai akibat dari restrukturisasi Giant. Adapun biaya tambahan terkait pajak menyumbang sekitar 70% dari kerugian pada tahun tersebut. 

Sekadar infromasi,  manajemen melihat adanya peralihan konsumen Indonesia dari format hypermarket dalam beberapa tahun berakhir. Dus, strategi HERO untuk mengalihkan operasinya dari merek Giant dengan emningkatkan investasi pada merek IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket sejak Mei tahun lalu dinilai tepat dan diperlukan. 

Di semester II, HERO melaksanakan restrukturisasi toko Giant di Indonesia. Enam toko dikonversi menjadi Hero Supermarket. Sementara itu, satu toko Giant di Bali dikonversi menjadi IKEA. Ini menjadi toko IKEA pertama di luar Pulau Jawa. 

Adapun kinerja IKEA di tahun 2021 dipengaruhi secara signifikan oleh pembatasan terkait pandemi. Pengetatan mobilitas ini mengakibatkan IKEA kehilangan lebih dari 130 hari perdagangan karena harus menutup tokonya, membatasi kapasitas operasi toko, dan membatasi makan di tempat. Di sisi lain, kendala pada rantai pasokan global berdampak pada ketersediaan stok di sepanjang tahun ini. 

Kendati begitu, pihaknya optimistis fondasi yang kokoh telah diletakan untuk mendukung pertumbuhan yang kuat ketika kondisi normal kembali. Asal tahu saja, total ruang usaha IKEA di Indonesia meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan awal tahun setelah pembukaan toko di Bandung dan Jakarta Garden City. Selain itu, pada bulan November, IKEA membuka toko pertamanya di luar Jawa melalui konversi gerai Giant di Bali. 

"Ekspansi ini mengikuti strategi imperatif IKEA untuk menjadi lebih mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat Indonesia dan kami yakin toko-toko ini akan menghasilkan keuntungan yang baik bagi pemegang saham kami dari waktu ke waktu," jelasnya. 

Sementara, kinerja Guardian juga terpengaruh signifikan oleh pembatasan mobilias masyarakat. Terutama, menurunnya jumlah kunjungan di pusat perbelanjaan. Akan tetapi, penjualan like-for-like Guardian meningkat pada kuartal keempat karena turunnya level pembatasan terkait pandemi.

Selain itu, Guardian berupaya terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal melalui reinvestasi harga untuk mendorong nilai tambah bagi pelanggan, pertumbuhan format baru, dan optimalisasi rangkaian produk yang disesuaikan dengan demografi pelanggan tertentu. 

Untuk toko Hero Supermarket, setelah restrukturisasi Giant, enam toko telah diubah menjadi toko Hero Supermarket. Hero juga berinovasi melalui program optimalisasi rangkaian produk dan peluncuran inisiatif belanja online baru.

Ke depannya, HERO optimistis kondisi perdagangan akan membaik pada tahun 2022 mengikuti peningkatan kinerja selama paruh kedua tahun 2021. HERO juga masih berkomitmen terhadap masa depan bisnis ritelnya di Indonesia. 

"Kami percaya bahwa keberhasilan pelaksanaan program transformasi bisnis selama beberapa tahun terakhir telah memperkokoh fondasi Perseroan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang kuat di Indonesia," tutupnya.