Usai Investasi di Podcast Deddy Corbuzier, Digital Mediatama (DMMX) Lanjut Ekspansi!

14 Juli 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id – PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 125 miliar untuk menunjang ekspansi bisnis pada tahun ini. Hingga akhir semester I-2022, perseroan telah menggunakan sepertiga capex tersebut atau sekitar Rp 41,67 miliar.

Direktur Utama DMMX Budiasto Kusuma mengatakan, pihaknya akan melanjutkan sejumlah ekspansi usaha tahun ini, di antaranya penyertaan saham dan investasi di beberapa perusahaan. Langkah ini telah mendapat dukungan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Budiasto mengatakan, ekspansi tersebut bertujuan untuk memperkuat DMMX, seperti yang sudah dilakukan tahun lalu, yakni investasi di Bumilangit dan podcast Deddy Corbuzier. “Kami lihat industri ini butuh value proposition baru untuk mengikuti kebutuhan pebisnis ritel. Tidak boleh berdiri di zona nyaman walau jaringan DMMX sudah banyak di 21.000 ritel modern dan 130.000 ritel UMKM,” ujar Budiasto saat paparan publik perseroan di Jakarta, Kamis (14//7/2022).

Menurut Budiasto, perseroan telah banyak melakukan inisiatif ekspansi tahun lalu, yang hasilnya secara maksimal diyakini terlihat pada 1-2 tahun ke depan. Menurut dia, lebih dari 90% ritel modern di Indonesia memiliki kontrak jangka menengah-panjang dengan perseroan, yakni 3-4 tahun.

Pada kuartal I-2022, DMMX mencatatkan pendapatan sebesar Rp 560 miliar, naik 210% dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy). Namun, laba bersih perseroan dalam tiga bulan pertama tahun ini tergerus sekitar 35% (yoy) menjadi Rp 7 miliar.

“Kuartal I-2022 kami sudah tumbuh 17% untuk jumlah sites, sedangkan jumlah signages naik 22% jadi 20.047. Trade marketing kalau tadi di akhir tahun 117.643, kuartal I ini jadi 125.956 atau naik 35% (yoy),” tambah Direktur Mediatama Maxima Supardi Tan.

Menurut manajemen DMMX, katalis pendongkrak pendapatan kuartal I-2022 adalah bertambahnya mitra dari level UMKM. Per 14 Juni 2022, sudah ada 102.000 UMKM yang terkoneksi dengan platform DMMX, padahal tahun lalu baru di kisaran 100 ribuan.

Supardi menyebut, lini usaha trade marketing menyumbang 78,7% dari total pendapatan DMMX, namun hanya berkontribusi 18% pada laba kotor secara konsolidasi per kuartal I-2022. Sementara, lini usaha infrastructure as service dan manage service, masing-masing menyumbang 26,8% dan 26,3% pada laba kotor kuartal I-2022, meski hanya berkontribusi 2% dan 1,2% pada pos pendapatan.

“Jadi itu yang mendukung kenapa pertumbuhan DMMX strong dari tahun ke tahun, karena recurring income-nya. Infrastructure as service dan manage service tiap periode bertambah,” ujarnya.

Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily