Yuk intip strategi bisnis Electronic City (ECII) di tahun ini

6 Agustus 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Guna mengerek kinerja di tahun ini, PT Electeonic City Indonesia Tbk (ECII) telah menyiapkan tiga strategi bisnis yang bakal menjadi fokus perusahaan.

Ketiga strategi itu adalah pengembangan sumber daya manusia (human resource), pengembangan produk (product development) dan pengembangan bisnis (business development).

Melalui lini sumber daya manusia, ECII mengatakan hendak menjaga kualitas integritas, kinerja dan kesempatan para karyawannya. Hal ini dilakukan salah satunya dengan menempatkan karyawan sesuai dengan kapasitas dan keahlian. Tak lupa memberikan ruang kesempatan bagi karyawan untuk berkembang.

Direktur ECII Wiradi mengatakan, pada lini pengembangan produk pihaknya akan menghadirkan alat elektronik merk baru dan juga bekerjasama dengan partner bisnis baru dalam menghadirkan kategori alat yang baru.

"ARRA menjadi salah satu kategori eksisting kami yang juga menjadi house brand. Merk ini terdiri dari freezer portable, desinfectant food cover, dan car purifier," jelasnya dalam paparan publik, Kamis (5/8).

Adapun dalam kategori baru, ECII menghadirkan segmen alat untuk ibu dan anak dengan menggandeng brand Yamatoya, Spectra, Playgo, Clearmama, Zogs, Ergobaby, Crane dan lain-lain.

Sementara itu, dari sisi pengembangan bisnis pihaknya akan bergerak dengan penerapan standar pelayanan terbaik dan menghadirkan pelayanan after sales, hingga membantu pembeli menentukan pilihan produk melalui shopping assistant.

 

Wiradi melanjutkan, pihaknya juga mengutamakan pengalaman berbelanja dengan merenovasi gerai agar lebih modern dan tidak terlalu ramai (simplify). Rebranding konsep ini, ditunjukkan pula untuk menarik dan ramah kepada milenial.

Tercatat pada kuartal I 2021, pendapatan ECII tumbuh 18,41% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 461,46 miliar dari Rp 389,71 miliar. Bahkan, perusahaan sukses membalik kerugian sebesar Rp 4,17 miliar menjadi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,99 miliar di akhir Maret 2021 silam.

Adapun jumlah aset dan liabilitas tercatat meningkat secara YTD masing-asing sebesar 1,73% dan 5,97%. Sementara itu jumlah ekuitas masih sama di posisi Rp1,25 triliun secara YTD.